Jakarta (ANTARA) - Ajang balap motor dunia Pertamina Grand Prix of Indonesia di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok, NTB, pada 27-29 September 2024, turut dihadiri 60 kelompok UMKM binaan PT Pertamina (Persero), yang tergabung dalam Rumah BUMN Lombok Timur.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan dukungan Pertamina pada gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 salah satunya bertujuan mendorong kemajuan UMKM Lombok, serta UMKM nasional pada umumnya.
"Pada ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia, yang tentunya banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara, kami berharap UMKM bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan omzet, memperluas jaringan, atau bahkan go global meraih pasar internasional," jelasnya.
Menurut Fadjar, para mitra binaan tersebut akan menyediakan suvenir serta produk makanan dan minuman bagi para pengunjung gelaran Moto GP di kawasan Pertamina Mandalika International Circuit.
Salah satunya, D'etnick Istana Mutiara Lombok, yang akan menjajakan suvenir yang bakal menjadi incaran wisatawan.
Janual Aidi, sang pemilik, mengatakan bahwa ajang kali ini merupakan tahun kedua D'etnick berpartisipasi dalam kegiatan internasional tersebut.
"Tahun lalu, kami mendapatkan omzet sekitar Rp200 juta dalam tiga hari kegiatan. Kami juga mendapatkan jaringan usaha yang luas dari beberapa pengunjung mancanegara yang hadir," sebutnya di Rumah BUMN Lombok Timur, Sandubaya, Lombok Timur, NTB.
Menurut dia, kesempatan yang diberikan Pertamina merupakan berkah untuk keberlangsungan usaha yang dimilikinya.
"Saya berharap gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 ini menjadikan kami sebagai pengusaha yang tangguh dan memiliki jaringan yang lebih luas lagi," ujar Janual.
D'etnick adalah UMKM yang bergerak di bidang kriya dengan produk utama perhiasan dari mutiara yang diikat dengan logam perak, emas, dan rodium, serta produk turunan yang berasal dari kerang mutiara.
Produk yang dihasilkan D'etnick merupakan buatan tangan dari perajin lokal Lombok, yang memanfaatkan bahan baku produk unggulan Lombok yaitu mutiara air laut (south sea pearls).
Perhiasan, yang dihasilkan mengedepankan desain etnik yang membawa cerita lokal. D'etnick juga memanfaatkan serbuk kulit kerang limbah kerajinan sebagai bahan kosmetik.
Sementara itu, pemilik UMKM binaan Kelapa Idea, Admiatun Suwendatanti mengungkapkan kesempatan yang diberikan Pertamina, membawa usahanya kian meningkat.
"Dampaknya sangat signifikan. Pertama, kami mendapatkan income yang lebih baik dari biasanya. Kedua, keuntungan branding karena dapat memperkenalkan produk secara cuma-cuma, baik kepada wisatawan lokal maupun asing. Dan, ketiga, bisa memberikan dampak kepada orang sekeliling," jelasnya.
Dengan bergabungnya Kelapa Idea menjadi mitra binaan Pertamina sudah mengantarkan produknya menembus pasar luar negeri, seperti Korea Selatan dan Malaysia.
"Pada 2022, kami bergabung dengan Pertamina dan mulai banyak mengikuti pameran. Sejak itulah, mulai banyak dikenal dan mendapatkan pasar luar negeri, kami juga berbagi informasi untuk membuka jaringan dengan mitra binaan lainnya," ujarnya.
Ia menambahkan Kelapa Idea didirikannya untuk mengatasi masalah lingkungan yang ada di Desa Pohgading, yakni banyaknya limbah turunan kelapa, yang tidak terkelola dan minimnya keterampilan masyarakat dalam mengolah bahan baku.
"Kami lahir untuk mengatasi permasalahan limbah tersebut, mengolah limbah turunan kelapa menjadi beragam kerajinan bernilai tambah," sebut Admiatun.
Baca juga: PT Pertamina Patra Niaga perkuat UMKM jadi penopang ekonomi daerah
Baca juga: Pengamat: Melalui pembinaan UMKM Indonesia bisa lampaui Singapura
Baca juga: Smexpo 2024 memperkuat ekonomi regional dan promosi UMKM di Lampung
Pertamina Grand Prix of Indonesia hadirkan 60 kelompok UMKM binaan
26 September 2024 11:51 WIB
Ilustrasi - Produk UMKM binaan PT Pertamina (Persero). ANTARA/HO-Pertamina
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: