Kemarin, pembangunan AIS di IKN dan terdamparnya puluhan ekor paus
26 September 2024 06:40 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya saat peletakan baru pertama atau "groundbreaking" kampus Australian Independent School (AIS) Nusantara di kawasan IKN, Rabu (25/9/2024). ANTARA/HO-Muchlis Jr-Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta (ANTARA) - Terdapat sejumlah berita yang menarik perhatian pembaca pada Rabu kemarin (25/9) termasuk penjelasan mengenai fenomena "bulan kembar" peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Tidak hanya itu, terdapat pula pemberitaan mengenai fenomena terdamparnya paus di Nusa Tenggara Timur, pembangunan kampus Australian Independent School (AIS) Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Menteri Sosial bahas tantangan kesejahteraan sosial dan kritik Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait sikap sejumlah tokoh publik mengenai Palestina.
Berikut sejumlah berita humaniora kemarin yang masih menarik dibaca hari ni:
Periset BRIN jelaskan fenomena "bulan kembar" yang ramai dibicarakan
Periset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menjelaskan fenomena disebut sebagai "bulan kembar" yang belakangan ini ramai dibicarakan di media sosial yang mengira hal tersebut merupakan fenomena langka.
Selengkapnya baca di sini
Ahli jelaskan penyebab terdamparnya puluhan ekor paus di Alor NTT
Ahli Cetacea dari James Cook University, Australia, Putu Liza Kusuma Mustika menjelaskan fenomena terdamparnya puluhan paus pemandu sirip pendek (short-finned pilot whale) di pesisir Pureman, Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu.
Selengkapnya baca di sini
Jokowi: pembangunan AIS di IKN wujud hadirkan pendidikan internasional
Presiden Joko Widodo menyatakan pembangunan kampus Australian Independent School (AIS) Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN) menunjukkan komitmen pemerintah untuk menghadirkan pendidikan kelas dunia di IKN.
Selengkapnya baca di sini
Mensos soroti tantangan kesejahteraan sosial menuju Indonesia Emas
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengemukakan sejumlah tantangan kesejahteraan sosial yang perlu ditanggulangi generasi muda lulusan sekolah tinggi guna menyongsong era Indonesia Emas 2045.
Selengkapnya baca di sini
Waketum MUI sesalkan ada tokoh yang acuh tak acuh terhadap Palestina
Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyesalkan adanya tokoh publik yang acuh tak acuh terhadap penderitaan yang dialami oleh masyarakat Palestina, akibat serangan bertubi-tubi tentara Israel.
Selengkapnya baca di sini
Tidak hanya itu, terdapat pula pemberitaan mengenai fenomena terdamparnya paus di Nusa Tenggara Timur, pembangunan kampus Australian Independent School (AIS) Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Menteri Sosial bahas tantangan kesejahteraan sosial dan kritik Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait sikap sejumlah tokoh publik mengenai Palestina.
Berikut sejumlah berita humaniora kemarin yang masih menarik dibaca hari ni:
Periset BRIN jelaskan fenomena "bulan kembar" yang ramai dibicarakan
Periset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menjelaskan fenomena disebut sebagai "bulan kembar" yang belakangan ini ramai dibicarakan di media sosial yang mengira hal tersebut merupakan fenomena langka.
Selengkapnya baca di sini
Ahli jelaskan penyebab terdamparnya puluhan ekor paus di Alor NTT
Ahli Cetacea dari James Cook University, Australia, Putu Liza Kusuma Mustika menjelaskan fenomena terdamparnya puluhan paus pemandu sirip pendek (short-finned pilot whale) di pesisir Pureman, Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu.
Selengkapnya baca di sini
Jokowi: pembangunan AIS di IKN wujud hadirkan pendidikan internasional
Presiden Joko Widodo menyatakan pembangunan kampus Australian Independent School (AIS) Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN) menunjukkan komitmen pemerintah untuk menghadirkan pendidikan kelas dunia di IKN.
Selengkapnya baca di sini
Mensos soroti tantangan kesejahteraan sosial menuju Indonesia Emas
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengemukakan sejumlah tantangan kesejahteraan sosial yang perlu ditanggulangi generasi muda lulusan sekolah tinggi guna menyongsong era Indonesia Emas 2045.
Selengkapnya baca di sini
Waketum MUI sesalkan ada tokoh yang acuh tak acuh terhadap Palestina
Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyesalkan adanya tokoh publik yang acuh tak acuh terhadap penderitaan yang dialami oleh masyarakat Palestina, akibat serangan bertubi-tubi tentara Israel.
Selengkapnya baca di sini
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024
Tags: