UNRWA: Gaza adalah lingkungan terburuk bagi pekerja kemanusiaan
26 September 2024 00:01 WIB
Sejumlah anak Palestina menunggu bantuan pangan di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Selasa (24/9/2024). Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, jumlah korban tewas keseluruhan akibat agresi Israel telah mencapai 41.000 orang, dan Israel terus mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/Spt.
Washington (ANTARA) - Jalur Gaza adalah salah satu lingkungan terburuk bagi pekerja kemanusiaan, kata komisaris jenderal badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini.
"Saya pikir pekerjaan di Gaza ini sulit bagi siapa pun. Ini adalah salah satu lingkungan terburuk bagi pekerja kemanusiaan," kata Lazzarini kepada wartawan di sela-sela Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Rabu.
"Namun, meskipun demikian, rekan-rekan kami mampu melakukannya," ujarnya menambahkan.
Pada 7 Oktober 2023, Israel menjadi sasaran serangan roket dari Jalur Gaza.
Selain itu, pejuang kelompok Hamas Palestina menyusup ke daerah perbatasan, menembaki militer dan warga sipil, serta menyandera warga Israel.
Pihak berwenang Israel menyatakan sekitar 1.200 orang tewas selama serangan itu.
Sebagai balasan, Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza dan mengumumkan blokade penuh di daerah kantong Palestina itu.
Otoritas kesehatan melaporkan jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza telah melampaui 41.000, sejak 7 Oktober tahun lalu.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Sekjen PBB: Krisis Gaza adalah "mimpi buruk yang tak kunjung usai"
Baca juga: PM Palestina serukan penegakan resolusi PBB akhiri penjajahan Israel
"Saya pikir pekerjaan di Gaza ini sulit bagi siapa pun. Ini adalah salah satu lingkungan terburuk bagi pekerja kemanusiaan," kata Lazzarini kepada wartawan di sela-sela Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Rabu.
"Namun, meskipun demikian, rekan-rekan kami mampu melakukannya," ujarnya menambahkan.
Pada 7 Oktober 2023, Israel menjadi sasaran serangan roket dari Jalur Gaza.
Selain itu, pejuang kelompok Hamas Palestina menyusup ke daerah perbatasan, menembaki militer dan warga sipil, serta menyandera warga Israel.
Pihak berwenang Israel menyatakan sekitar 1.200 orang tewas selama serangan itu.
Sebagai balasan, Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza dan mengumumkan blokade penuh di daerah kantong Palestina itu.
Otoritas kesehatan melaporkan jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza telah melampaui 41.000, sejak 7 Oktober tahun lalu.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Sekjen PBB: Krisis Gaza adalah "mimpi buruk yang tak kunjung usai"
Baca juga: PM Palestina serukan penegakan resolusi PBB akhiri penjajahan Israel
Penerjemah: Yashinta Difa
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: