Manado (ANTARA) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Manado, Sulawesi Utara, siap melakukan pendampingan bagi perguruan tinggi yang ingin mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Kami siap melakukan pendampingan. Apalagi beberapa waktu lalu kami sudah meluncurkan aplikasi Pintu Mapalus Kawanua sebagai jembatan untuk bisa meminta bantuan dukungan pendampingan pelaku usaha UMKM," kata Kepala BBPOM Manado Agus Yudi Prayudana, di Manado, Rabu.

Agus Yudi pada Forum Keterbukaan Informasi Publik dan Sosialisasi Peraturan BPOM Nomor 16 Tahun 2023 tentang Pengawasan Obat Tradisional, Obat Kuasi dan Suplemen Kesehatan, mengatakan, BBPOM Manado siap melakukan pendampingan.

Baca juga: BBPOM Manado gandeng Kwarda Pramuka tingkatkan ketahanan konsumen
"Misalnya, ada produk khusus yang dikembangkan oleh pihak kampus dan memerlukan pendampingan, kami siap bantu," ujarnya.

Pendampingan tersebut misalnya terkait dengan cara produksi yang baik berupa produk makanan, kosmetik atau produk lainnya.

"Biasanya di daerah yang lebih banyak adalah produk pangan olahan, kemudian kosmetik baru obat-obatan bahan alam. Jadi kami siap membantu," katanya menambahkan.

Baca juga: BPOM permudah UMKM produk pangan di Aceh dapatkan izin edar
Apabila ada ruangan khusus di kampus yang bisa digunakan untuk proses produksi, BBPOM Manado dapat membantu sertifikasi Izin Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (IP-CPPOB).

"Sertifikasi IP-CPPOB adalah salah satu syarat untuk mengajukan izin edar Badan POM," ujarnya.

Sertifikasi tersebut, kata dia, adalah satu jaminan keamanan yang diberikan kepada masyarakat.

Baca juga: BBPOM Jakarta pacu inovasi UMKM agar berdaya saing tinggi
"Sebelum proses produksi ada proses pengujian terlebih dahulu sesuai dengan standar sehingga masyarakat lebih terjamin untuk mendapatkan produk yang bermutu. Sementara dari kampus juga otomatis proses penetrasi pasar ini lebih bagus," kata Agus.