Istanbul (ANTARA) - Setidaknya 19 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel di Lebanon pada Rabu, menurut otoritas dan media Lebanon.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan empat orang tewas dan 38 lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel di provinsi Baalbek-Hermel di Lebanon timur.

Lima orang lagi tewas dan 27 lainnya luka-luka dalam serangan Israel di kota Tebnine dan Bint Jbeil di Lebanon selatan, kementerian menambahkan dalam sebuah pernyataan.

Serangan udara Israel juga menghantam kota Qana selatan dan menewaskan tiga orang lagi dan melukai 13 lainnya, kata kementerian.

Pesawat tempur Israel juga menyerang kota Joun selatan, menewaskan empat orang dan melukai beberapa lainnya, menurut laporan Kantor Berita Nasional milik pemerintah.

Tiga orang lagi tewas dan sembilan lainnya luka-luka dalam serangan udara lainnya di kota Maaysrah di Keserwan di Lebanon timur laut, kata penyiar tersebut.

Itu adalah pertama kalinya pesawat tempur Israel menyerang Keserwan sejak pecahnya bentrokan lintas perbatasan dengan Hizbullah pada 8 Oktober 2023.

Menurut reporter Anadolu, wilayah tersebut dihuni oleh kaum Syiah.

Tentara Israel mengatakan bahwa mereka menyerang lebih dari 100 target yang terkait dengan Hizbullah di Lebanon sejak Rabu pagi.

Menurut otoritas kesehatan Lebanon, Israel telah melancarkan gelombang serangan udara mematikan di Lebanon sejak Senin pagi (23/9), menewaskan hampir 570 orang dan melukai lebih dari 1.800 lainnya.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.400 orang, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, menyusul serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.

Masyarakat internasional telah memperingatkan serangan terhadap Lebanon, karena hal itu meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik Gaza secara regional.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Pasokan pangan Lebanon bisa untuk 3-4 bulan bila terjadi blokade total
Baca juga: Dubes Lebanon desak Inggris bersikap tegas atas serangan Israel