London (ANTARA) - Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, pada Selasa (24/9) mengatakan sedang mengerahkan 700 tentara ke pangkalan militer Inggris di Siprus untuk mendukung kemungkinan evakuasi warga negara itu dari Lebanon di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.

Berbicara kepada wartawan di atas pesawat menuju New York untuk menghadiri Sidang Umum ke-79 PBB, Starmer kembali menegaskan seruan pemerintah agar warga Inggris segera meninggalkan Lebanon, mengungkapkan kekhawatiran atas memburuknya situasi di sana.

Starmer menyoroti bahwa pemerintah Inggris sedang mempercepat rencana darurat untuk mengevakuasi warganya dari Lebanon.

Ia menekankan perlunya gencatan senjata dan mendesak Israel serta Lebanon untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.

Dua kapal perang Inggris saat ini ditempatkan di lepas pantai Siprus selatan dan akan digunakan jika operasi evakuasi diperintahkan.

Pesawat dan helikopter milik Angkatan Udara Kerajaan (RAF) juga sudah dalam kondisi siaga.

Inggris memiliki dua pangkalan di Siprus, yaitu Akrotiri dan Dhekelia, yang memainkan peran strategis dalam operasi militer Inggris di kawasan tersebut.

Tentara Israel telah melancarkan gelombang serangan udara di Lebanon sejak Senin (23/9) dini hari terhadap apa yang disebutnya sebagai target-target Hizbullah di tengah eskalasi perang antara kedua pihak.

Serangan udara itu telah menewaskan hampir 560 orang, termasuk 95 wanita dan 50 anak-anak, serta melukai 1.835 lainnya, menurut Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Abiad.

Sumber: Anadolu