Pembangunan pabrik pengolahan ikan majukan industri perikanan Bintan
25 September 2024 20:19 WIB
Wakil Ketua I DPRD Kepri Dewi Ansar saat peletakan batu pertama pembangunan pabrik pengolahan ikan dan fasilitas cold storage di Jalan Nusantara, Kelurahan Kijang Kota, Kabupaten Bintan, Rabu (25/9/2024). ANTARA/Ogen
Tanjungpinang (ANTARA) - Wakil Ketua I DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Dewi Kumalasari menyatakan, pembangunan pabrik pengolahan ikan dan fasilitas cold storage di Kabupaten Bintan dapat memajukan industri perikanan di daerah tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa potensi perikanan di Kepri sangat besar karena secara geografis terdiri dari dari 96 persen wilayah lautan, dengan panjang garis pantai mencapai 2.368 kilometer, di mana sebagian besar masyarakatnya adalah nelayan yang mencapai 143.354 orang.
"Pembangunan pabrik pengolahan ikan ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan mereka (nelayan),” ujar Dewi Ansar saat peletakan batu pertama pembangunan pabrik pengolahan ikan dan fasilitas cold storage di Jalan Nusantara, Kelurahan Kijang Kota, Kabupaten Bintan, Rabu.
Dalam kesempatan ini, Dewi juga menyoroti pentingnya infrastruktur perikanan seperti pabrik pengolahan ini untuk mendukung ekspor hasil laut.
Menurut dia, Kepri memiliki potensi produksi perikanan budidaya sebesar 27.436 ton dan perikanan tangkap mencapai 1,3 juta ton.
Pabrik ini akan memproses hasil tangkapan nelayan menjadi produk bernilai tambah yang siap dipasarkan ke mancanegara.
“Dengan adanya pabrik ini, produk-produk perikanan tangkap dari nelayan dapat diproses menjadi produk bernilai tambah dan diekspor ke pasar internasional, seperti Singapura, Malaysia dan Amerika,” kata Dewi Ansar.
Pembangunan pabrik pengolahan ikan ini, lanjut Dewi, juga akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal. Pabrik ini diperkirakan akan menyerap 150-250 tenaga kerja, memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat Bintan.
Ia berharap keberadaan pabrik pengolahan ikan ini menjadi elemen penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan di Kepri, khususnya di wilayah Kijang Kota, Bintan.
"Ini juga sejalan dengan misi pemerintah provinsi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi berbasis maritim dan peningkatan kemakmuran masyarakat,” ucap Dewi.
Sementara CEO PT Bintan Intan Gemilang (BIG) Dinaria menyampaikan bahwa perusahaan itu telah mempekerjakan 80 pekerja lokal dan siap menyerap lebih banyak tenaga kerja saat pabrik selesai.
“Kami berencana merekrut sekitar 250 orang saat pabrik ini beroperasi penuh. Termasuk anak-anak muda Bintan yang memiliki keterampilan di bidang pengolahan perikanan,” ujar Dinaria.
Dinaria menambahkan PT BIG saat ini telah mengolah berbagai jenis ikan, seperti ikan kakap, kerapu, sotong dan ikan kerambah lainnya untuk pasar lokal dan internasional.
Adapun Cold storage yang sedang dibangun akan mampu menyimpan hasil tangkapan hingga dua tahun, sehingga produk tetap segar untuk diekspor.
“Dengan adanya fasilitas ini, kami berharap bisa mendukung lebih banyak nelayan lokal dan meningkatkan nilai jual produk perikanan Kepri,” ungkapnya.
Ia menambahkan pabrik tersebut ditargetkan rampung pada Mei 2025 dan diharapkan dapat mendukung industri perikanan tangkap serta meningkatkan nilai tambah produk perikanan sebelum diekspor ke pasar internasional.
Fasilitas ini juga akan berperan penting dalam menunjang kegiatan ekspor produk perikanan Kepri ke berbagai negara.
Baca juga: Mengenal kampung budi daya perikanan laut berbasis koperasi di Bintan
Baca juga: Gubernur Kepri salurkan bantuan pertanian dan perikanan di Bintan
Baca juga: KKP tantang UMRAH lakukan riset perikanan budi daya di Kepri
Ia mengungkapkan bahwa potensi perikanan di Kepri sangat besar karena secara geografis terdiri dari dari 96 persen wilayah lautan, dengan panjang garis pantai mencapai 2.368 kilometer, di mana sebagian besar masyarakatnya adalah nelayan yang mencapai 143.354 orang.
"Pembangunan pabrik pengolahan ikan ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan mereka (nelayan),” ujar Dewi Ansar saat peletakan batu pertama pembangunan pabrik pengolahan ikan dan fasilitas cold storage di Jalan Nusantara, Kelurahan Kijang Kota, Kabupaten Bintan, Rabu.
Dalam kesempatan ini, Dewi juga menyoroti pentingnya infrastruktur perikanan seperti pabrik pengolahan ini untuk mendukung ekspor hasil laut.
Menurut dia, Kepri memiliki potensi produksi perikanan budidaya sebesar 27.436 ton dan perikanan tangkap mencapai 1,3 juta ton.
Pabrik ini akan memproses hasil tangkapan nelayan menjadi produk bernilai tambah yang siap dipasarkan ke mancanegara.
“Dengan adanya pabrik ini, produk-produk perikanan tangkap dari nelayan dapat diproses menjadi produk bernilai tambah dan diekspor ke pasar internasional, seperti Singapura, Malaysia dan Amerika,” kata Dewi Ansar.
Pembangunan pabrik pengolahan ikan ini, lanjut Dewi, juga akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal. Pabrik ini diperkirakan akan menyerap 150-250 tenaga kerja, memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat Bintan.
Ia berharap keberadaan pabrik pengolahan ikan ini menjadi elemen penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan di Kepri, khususnya di wilayah Kijang Kota, Bintan.
"Ini juga sejalan dengan misi pemerintah provinsi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi berbasis maritim dan peningkatan kemakmuran masyarakat,” ucap Dewi.
Sementara CEO PT Bintan Intan Gemilang (BIG) Dinaria menyampaikan bahwa perusahaan itu telah mempekerjakan 80 pekerja lokal dan siap menyerap lebih banyak tenaga kerja saat pabrik selesai.
“Kami berencana merekrut sekitar 250 orang saat pabrik ini beroperasi penuh. Termasuk anak-anak muda Bintan yang memiliki keterampilan di bidang pengolahan perikanan,” ujar Dinaria.
Dinaria menambahkan PT BIG saat ini telah mengolah berbagai jenis ikan, seperti ikan kakap, kerapu, sotong dan ikan kerambah lainnya untuk pasar lokal dan internasional.
Adapun Cold storage yang sedang dibangun akan mampu menyimpan hasil tangkapan hingga dua tahun, sehingga produk tetap segar untuk diekspor.
“Dengan adanya fasilitas ini, kami berharap bisa mendukung lebih banyak nelayan lokal dan meningkatkan nilai jual produk perikanan Kepri,” ungkapnya.
Ia menambahkan pabrik tersebut ditargetkan rampung pada Mei 2025 dan diharapkan dapat mendukung industri perikanan tangkap serta meningkatkan nilai tambah produk perikanan sebelum diekspor ke pasar internasional.
Fasilitas ini juga akan berperan penting dalam menunjang kegiatan ekspor produk perikanan Kepri ke berbagai negara.
Baca juga: Mengenal kampung budi daya perikanan laut berbasis koperasi di Bintan
Baca juga: Gubernur Kepri salurkan bantuan pertanian dan perikanan di Bintan
Baca juga: KKP tantang UMRAH lakukan riset perikanan budi daya di Kepri
Pewarta: Ogen
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: