Ankara (ANTARA) - Direktur komunikasi Turki Fahrettin Altun, Selasa (24/9), menanggapi kritik dari Kementerian Luar Negeri Austria atas perbandingan kebijakan Israel dengan kebijakan Nazi Jerman oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Dalam sebuah pernyataan, Altin mengatakan pernyataan Erdogan pada sesi ke-79 Majelis Umum PBB di New York "bukan sekadar analogi" tetapi lebih merupakan "upaya untuk membantu mereka yang mendukung genosida ini untuk melihat diri mereka sendiri di hadapan cermin."

Pernyataan tersebut menuduh mereka yang terganggu oleh komentar tersebut sama saja terlibat dalam "genosida Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina."

Erdogan pada Selasa mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan pemimpin Israel Benjamin Netanyahu seperti yang telah dilakukan beberapa generasi sebelumnya terhadap diktator Nazi Adolf Hitler.

"Sama seperti Hitler yang dihentikan oleh aliansi kemanusiaan 70 tahun yang lalu, Netanyahu dan jaringan pembunuhannya harus dihentikan oleh aliansi kemanusiaan," kata Erdogan dalam pidatonya di Majelis Umum PBB.

Selain itu, Altun membalas, dengan menegaskan bahwa hanya mereka "yang merasa bersalah dan malu dengan sejarah mereka sendiri yang akan terganggu" oleh kata-kata Erdogan.

"Presiden Erdogan menggunakan perbandingan ini untuk membuat poin tersebut dapat dipahami oleh khalayak luas guna menarik perhatian pada salah satu episode terburuk pembersihan etnis dan genosida di zaman kita," tambahnya.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa Turki "selalu berada di sisi sejarah yang benar" dengan mendukung mereka yang melarikan diri dari tindakan genosida dan berjanji untuk "terus menyuarakan kebenaran dan memperjuangkan keadilan" terkait perjuangan Palestina, lanjutnya.

Dia menyatakan bahwa mengkritik pernyataan Erdogan sama dengan "keterlibatan Barat" dalam tindakan Israel.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Austria dalam platform X menyatakan bahwa pihaknya menolak polemik seperti yang digunakan oleh Presiden Turki.

"Membuat pernyataan sensitif dalam fase yang mengkhawatirkan seperti itu sama sekali tidak bertanggung jawab. Setiap orang harus berusaha meredakan ketegangan, baik dalam kata-kata maupun perbuatan," tambah Kemenlu Austria dalam unggahannya.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Presiden Turki: Upaya damai perlu diambil, lawan agresi Israel
Baca juga: Turki desak respons tegas internasional di kebijakan pendudukan Israel