Malang Raya (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia Zulkifli Hasan mengajak para mahasiswa Universitas Brawijaya agar memanfaatkan beragam peluang kesuksesan yang muncul karena dampak dari hasil perkembangan dunia digital.

"Sekarang itu sudah banyak kemudahan karena ada YouTube dan media sosial lainnya. Ini bisa menghadirkan peluang untuk masa depan kalian karena kuliah tidak menghalangi orang untuk sukses," kata Zulhas, sapaan akrabnya saat membuka acara bertajuk Indonesia StartUp Dialogue #GlowUp Bareng Kemendag, Google, dan YouTube di Auditorium Universitas Brawijaya, Rabu.

Zulhas menekan sebagai mahasiswa tidak bisa hanya fokus mengejar akademi, tetapi harus mampu melirik peluang yang muncul dari hasil kemajuan zaman.

Sebab, lanjutnya setelah lulus jenjang perkuliahan mahasiswa akan langsung dihadapkan dengan perlombaan di dunia kerja.

Baca juga: Mendag sebut Indonesia memenuhi syarat menjadi negara maju

Dia tak ingin para mahasiswa hanya menjadi pencari kerja, tetapi harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan dari hasil memanfaatkan peluang berkembangnya dunia digital, baik itu sebagai konten kreator atau mengembangkan usaha melalui sistem pemasaran digital.

"S1 itu butuh waktu empat tahun, SMA tiga tahun, S2 dua tahun akan habis waktunya kalau tidak dibarengi merambah bidang lain untuk sukses," ucapnya.

Zulhas menambahkan salah satu syarat penting untuk meraih kesuksesan adalah berani mengambil resiko. Karena memulai satu hal tidak boleh takut untuk gagal.

"Hidup itu kompetisi dan kegagalan merupakan keberuntungan, karena itu menguatkan diri kita. Kalau menang maka jadi juara, saya tekankan harus punya semangat bersaing, manfaatkan digital untuk maju," ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik YouTube Asia Tenggara Danny Ardianto mengatakan telah meluncurkan program Afiliasi YouTube Shopping yang menjadi jembatan antara konten kreator dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Tanah Air untuk sama-sama meraih keuntungan.

Baca juga: Mendag ungkap impor karpet ilegal dari Turki senilai Rp10 miliar

"Kalau kreator mendapatkan peluang ekonomi saat me-review produk UMKM. Kemudian UMKM bisa langsung dapat pelanggan dari hasil pembelian produk oleh konsumen atau orang yang menyaksikan video pembuatan konten," ucapnya.

Dia menyatakan Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki program tersebut.

"Peluncuran di Indonesia minggu lalu. Negara ini kalau secara global menjadi yang ketiga setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan," kata dia.