Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengatakan bahwa rapat kerja (raker) Komisi I DPR bersama Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menjadi rapat kerja dengan tingkat kehadiran tertinggi di komisinya dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir.

"Kemudian anggota Komisi I yang hadir juga seluruh fraksi, sembilan fraksi hadir dengan kehadiran fisik ada 40 orang. Jadi ini juga mungkin angka tertinggi dalam tiga bulan terakhir atau enam bulan terakhir. Satu tahun terakhir juga ini mungkin tertinggi," kaya Meutya saat membuka jalannya raker di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

Selain itu, dia menyebut pimpinan Komisi I DPR RI pun secara lengkap hadir dalam raker tersebut. Para Wakil Ketua Komisi I DPR RI tersebut adalah Abdul Kharis Almasyhari, Teuku Riefky Harsya, Sugiono, dan Utut Adianto.

"Hadir di hadapan Pak Menhan seluruh pimpinan, dan ini jarang terjadi pak, mungkin baru hari ini, dan dalam rapat pertama dengan Menhan lengkap lima-limanya hadir," ucapnya.

Meutya menyebut bahkan membutuhkan keberanian luar bisa bagi komisinya untuk bisa melangsungkan rapat dengan presiden terpilih itu.

"Saya sebetulnya mengumpulkan keberanian luar biasa dan cukup lama untuk mengundang mitra kami Pak Menhan, bukan karena takut dengan Pak Prabowonya, tetapi kepada beliau saat ini melekat 96 juta suara pemilih rakyat Indonesia," tuturnya.

Untuk itu, dia mengatakan merupakan suatu kebanggaan bagi Komisi I DPR untuk bisa melangsungkan rapat secara langsung dengan Prabowo.

"Jadi ini merupakan kebanggaan kami Pak Menhan yang juga sekarang menyandang status presiden terpilih dengan 96 juta suara dapat hadir," kata dia.

Selain Prabowo, pada rapat tersebut turut hadir Menteri Hukum dan HAM RI Supratman Andi Agtas, Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra, hingga Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury.

Raker Komisi I DPR RI itu juga beragendakan Pembicaraan Tingkat I Terhadap 5 Rancangan Undang-Undang (RUU) Kerjasama Bidang Pertahanan.

Saat menyampaikan pandangan fraksi atas RUU tersebut, kesembilan fraksi di akhir laporannya pun kemudian dipersilakan untuk berdiri dan diperkenankan singkat oleh Meutya Hafid kepada Prabowo Subianto.

Baca juga: DPR gelar raker dengan Menlu bahas 5 RUU kerja sama pertahanan

Baca juga: Menhan Prabowo hadiri rapat kerja Komisi I DPR RI