Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini mengatakan bahwa peran buku dalam memajukan budaya dan juga industri pariwisata lokal tidak lagi bisa dipisahkan, salah-satunya dengan diangkatnya cerita-cerita dari buku ke dalam film.

“Dari film yang mengangkat ceritanya berasal dari buku itu, terbukti banyak membuka destinasi wisata yang tadinya belum pernah tersentuh dan sekaligus dapat menghidupkan ekonomi dan budaya lokal,” kata Ni Made Ayu Marthini pada saat kegiatan Indonesia International Book Fair 2024 di JCC Senayan Jakarta, Rabu.

Dia meyakini, jika semakin banyak para penulis dan penerbit buku melakukan gerakan untuk memajukan industri pariwisata di Indonesia yang begitu sangat beragam, maka bukan tidak mungkin industri pariwisata, budaya kearifan lokal yang belum banyak diketahui bisa sampai ke mancanegara.

Hal tersebut dikarenakan, buku menjadi gerbang ilmu dan juga pengetahuan bagi siapapun yang memiliki minat membaca. Sehingga, berbagai hal positif yang dimiliki oleh Indonesia bisa terangkat ke berbagai wilayah.

“Untuk tourism, semoga banyak buku yang mulai mengeksplore ekosistem pariwisata dan juga kuliner serta budaya yang dimiliki oleh bangsa ini,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui bersama, kegiatan Indonesia International Book Fair 2024, memiliki tekad untuk memajukan dunia perbukuan nasional dengan keyakinan bahwa kemajuan sebuah bangsa tidak dapat dilepaskan dari kapasitas literasi masyarakatnya, dan sumber utama literasi yang tak tergantikan adalah buku.

Kegiatan ini juga diyakini bukan lagi sekedar pameran buku, melainkan kegiatan ekonomi berbasis IP dan transaksi IP berupa Indonesia Rights Fair, Book to Screen, Story Market, Bursa Ilustrasi, dan penyelenggaraan seminar pemanfaatan primer dan sekunder hak kekayaan intelektual.

Kegiatan yang sudah berlangsung sebanyak 44 kali ini, digelar mulai 25 sampai dengan 29 September 2024 di Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center, secara gratis alias tidak dipungut biaya masuk.