Banjarmasin (ANTARA) - Badan Karantina Indonesia (Barantin) memperkuat sinergi lintas sektor guna mengakselerasi ekspor produk pangan di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan.


"Sinergi ini penting agar semuanya bisa saling mendukung dan memahami aturan main berkaitan ekspor produk pangan yang menjadi tanggung jawab Barantin dalam menerbitkan sertifikasi kesehatan,"
kata Plt Sekretaris Utama Barantin Bambang Wahyu Dwiantoro di Banjarmasin, Rabu.

Saat membuka Focus Group Discussion bersama pemerintah daerah, instansi terkait dan pelaku usaha mendukung akselerasi ekspor produk hewan, ikan dan tumbuhan, Bambang mengungkapkan Kalsel banyak memiliki produk unggulan ekspor seperti kelapa sawit, karet, kopi, arwana, kepiting, sarang burung walet, kayu gaharu, udang, ikan tangkap hingga belut.

Namun kuantitasnya perlu ditingkatkan melalui upaya meningkatkan jaminan mutu pangan yang berstandar internasional.

"Jadi eksportir harus memperhatikan betul mutu pangan agar memenuhi standar kualitas dari negara tujuan," jelasnya.

Bambang mengungkapkan pula posisi penting Kalsel dalam penerapan Satu Sistem Kekarantinaan di Kalimantan (One Borneo Quarantine System) guna memberi perlindungan optimal bagi sumber daya alam hayati di Pulau Kalimantan.

Bahkan Barantin telah menggagas satu sistem karantina di tiga negara di "Borneo" yakni Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam.

Sehingga kedepannya, tiga negara di satu daratan di Pulau Kalimantan ini punya satu aturan kesepakatan berkaitan karantina hewan, ikan dan tumbuhan serta produk turunannya ketika dilalulintaskan antarnegara.

Sementara Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor diwakili Asisten 3 Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kalsel Ahmad Bagiawan mengatakan, dukungan Barantin untuk akselerasi ekspor sejalan dengan upaya daerah mempromosikan ekspor produk di sektor pertanian, perikanan dan industri kecil menengah.

"Kami berterima kasih Barantin melalui Balai Karantina Kalsel berkomitmen menjembatani akses ekspor produk pangan melalui pemenuhan standar dan persyaratan sesuai pasar internasional khususnya setiap negara tujuan," ucapnya.
Karantina Kalsel menggelar FGD akselerasi ekspor produk hewan, ikan dan tumbuhan di Swiss-Belhotel Borneo Banjarmasin, Rabu (25/9/2024). (ANTARA/Firman)