Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menggelar acara BNI ESG and Sustainability Transition Event atau BEST Event guna mendukung transisi hijau sektor energi. Mengusung tema "Energy Sectors Foresight to Encounter Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI)", acara ini membahas taksonomi keuangan berkelanjutan, landscape perkembangan regional, serta langkah-langkah penerapannya di Indonesia.

"Transisi hijau menjadi suatu keharusan untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan," kata Direktur Risk Management BNI David Pirzada dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Seiring meningkatnya tantangan perubahan iklim, taksonomi keuangan berkelanjutan menjadi pilar utama untuk mengarahkan investasi ke proyek yang berkelanjutan.

"Taksonomi keuangan akan menjadi penting dalam menentukan arah investasi dan pembiayaan di masa depan," ungkap David.

OJK juga telah mengembangkan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) sebagai pengembangan dari Taksonomi Hijau Indonesia, mengacu pada ASEAN Taxonomy versi 2. BNI pun menyambut baik penerapan TKBI, yang diharapkan dapat memberikan arah jelas dalam pengklasifikasian pelaku usaha dan mendorong transisi ke arah hijau.

"Kami berharap TKBI dapat menjadi pendorong bagi pelaku usaha untuk bertransformasi menuju ekonomi hijau," ujar David.

Dalam kesempatan BEST Event ini, BNI mengundang debitur sektor energi untuk memahami lebih dalam tentang peran taksonomi dalam pelaksanaan usaha yang berkelanjutan menuju ekonomi hijau. BNI menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor jasa keuangan, dan dunia usaha untuk mengoptimalkan pelaksanaan TKBI demi mencapai target Nationally Determined Contributions (NDC) Pemerintah.

"Dengan langkah ini, BNI berharap dapat mewujudkan komitmen bersama dalam menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan," ujarnya.

Untuk diketahui, BNI memiliki program Sustainability Linked Loan (SLL), di mana bank memberikan insentif berupa penurunan bunga jika debitur mencapai target keberlanjutan yang telah disepakati. Pada Juni 2024, BNI telah menyalurkan SLL sebesar Rp5,9 triliun kepada sektor seperti poultry, manufaktur besi, semen, dan manufaktur packaging.

Pencapaian BNI dalam portofolio green loan juga menunjukkan hasil positif, dengan pertumbuhan sebesar 13 persen (year-on-year/yoy) selama tahun 2023. Hingga Juni 2024, pencapaian green loan BNI telah mencapai 101 persen dari target tahun 2024 sebesar Rp71,27 triliun.

Baca juga: BNI dan Bloomberg permudah BPD bertransaksi valas lewat platform FXGO

Baca juga: BNI gandeng Telkomsel dan AOP guna dorong industri kreatif RI