Istanbul (ANTARA) - Presiden Tajikistan Emomali Rahmon dalam pidatonya kepada Sidang Umum ke-79 PBB di New York, Selasa (24/9) mengatakan bahwa penyelesaian konflik Palestina-Israel tidak bisa dilakukan dengan cara militer.

Presiden Rahmon mengatakan konflik itu terus menjadi keprihatinan mendalam bagi Tajikistan dan meyakini bahwa solusi yang tepat untuk konflik tersebut melalui penerapan resolusi PBB tentang pembentukan negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967.

“Situasi tragis yang terjadi di kawasan ini sekali lagi membuktikan bahwa konflik Palestina tidak bisa dilakukan dengan cara militer,” katanya.

Rahmon menyampaikan bahwa negaranya berharap para pihak akan mengambil langkah-langkah untuk menetapkan gencatan senjata dan memulai pembicaraan damai.

Termasuk juga harapan agar komunitas internasional melakukan tindakan efektif untuk memulihkan stabilitas yang langgeng di Palestina.

Israel terus melancarkan serangan brutal terhadap Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu yang menewaskan hampir 1.200 warga Israel, meskipun resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera.

Menurut otoritas kesehatan Gaza, serangan Israel di Gaza telah menewaskan sekitar 41.400 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 95.700 orang.

Ketegangan juga meningkat antara kelompok Hizbullah Lebanon dan Israel di tengah meningkatnya serangan lintas batas dan meningkatnya ketakutan akan perang skala penuh di wilayah tersebut.

Lebih lanjut dia juga menyinggung situasi di negara tetangga Afghanistan dan mengatakan Tajikistan mendukung terciptanya perdamaian dan stabilitas yang langgeng serta pembangunan sosial-ekonomi di negara tersebut.

“Untuk itu, Tajikistan selalu siap berkontribusi terhadap kebangkitan dan pengembangan berbagai bidang kehidupan damai di Afghanistan,” ujarnya.

Ia meminta masyarakat internasional memberikan bantuan kepada rakyat Afghanistan untuk mencegah krisis kemanusiaan di negara tersebut, termasuk di wilayah yang terkena dampak bencana alam.

Sumber : Anadolu

Baca juga: Denmark: Solusi dua negara dapat dipaksakan jika tak kunjung terwujud
Baca juga: Kutuk serangan Israel ke Lebanon, Menlu RI: Jangan jadi 'new normal'
Baca juga: Sekjen PBB: Krisis Gaza adalah "mimpi buruk yang tak kunjung usai"
Baca juga: Hampir 1000 tenaga medis Palestina tewas akibat serangan Israel
Baca juga: Anggota Kongres AS: "Rakyat Palestina itu manusia juga"