Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menggelar latihan penanggulangan kedaruratan nuklir nasional 2024 sebagai langkah meminimalisasi dampak terhadap keselamatan masyarakat dan lingkungan ketika terjadi kecelakaan nuklir/radiologi.

Latihan tersebut digelar di Kawasan Sains Teknologi (KST) B.J. Habibie, Serpong, Tangerang Selatan, Banten selama dua hari, yakni pada 24-25 September 2024 dan diikuti oleh kurang lebih 100 orang personil yang berasal dari berbagai instansi/pemangku kepentingan, antara lain Bapeten, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang Selatan.

"Pelatihan ini penting agar kita siap menghadapi realitas di lapangan. Maka, latihan kedaruratan nuklir ini penting untuk dicermati, karena ini adalah latihan, meskipun diharapkan peristiwanya tidak harus terjadi, tetapi harus dipersiapkan bagaimana koordinasinya," kata Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi Bapeten Zainal Arifin melalui keterangan di Jakarta, Rabu.

Zainal mengatakan penanggulangan kedaruratan nuklir/radiologi membutuhkan sistem peralatan dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) tanggap darurat yang tepat dan cepat, dalam melakukan tindakan untuk mencegah terjadinya eskalasi yang dapat menimbulkan dampak kerugian jiwa dan kerusakan lingkungan.

Untuk menilai kemampuan dan keterampilan personel dalam menanggulangi kecelakaan nuklir/radiologi, lanjut dia, menyempurnakan prosedur yang ada, dan memberikan umpan balik untuk perbaikan yang mendasar terhadap sistem yang tersedia saat ini, sehingga perlu dilakukan latihan penanggulangan kedaruratan secara rutin.

Baca juga: IAEA puji perkembangan nuklir Indonesia dalam beberapa tahun terakhir
Baca juga: Kemenkes simulasi kegawatdaruratan medis guna siaga bencana nuklir


"Tentunya tak hanya terkait masalah teknis, melainkan aspek lainnya seperti bagaimana dengan lalu lintas, masyarakat, hingga pemerintah daerah. Pada pelaksanaannya, setiap instansi bertanggung jawab pada setiap fasilitasnya masing-masing, namun harus tetap terkoordinasi dengan baik," ujarnya.

Pada latihan hari pertama, dilaksanakan penyampaian materi presentasi oleh narasumber yang menyampaikan materi tentang Indonesia Center of Excellence on Nuclear Security and Emergency Preparedness (I-CoNSEP).

Lalu program kesiapsiagaan dan penanggulangan kedaruratan nuklir KST BJ Habibie Serpong; skenario peta guncangan gempa di Tangerang Selatan; penanggulangan bencana gempa, longsor dan banjir, multi hazard early warning system, serta penyampaian skenario latihan penanggulangan kedaruratan nuklir.

Selanjutnya pada hari kedua, dilaksanakan latihan penanggulangan kedaruratan nuklir. Dalam latihan ini disimulasikan terjadi gempa bumi berkekuatan 0,168g dengan kedalaman 10 Km yang terjadi di Selat Sunda, yang berpengaruh pada kawasan KST B.J. Habibie yang terletak di Setu Tangerang Selatan, Banten, dengan guncangan yang cukup besar.

Gempa tersebut mengakibatkan sambungan pada pipa primer Reaktor GA Siwabessy mengalami kebocoran, sehingga air pendingin primer di kolam reaktor berkurang yang menyebabkan terjadinya lepasan zat radioaktif ke lingkungan.

Kemudian mengakibatkan tumpahan radionuklida Mo-99 di Instalasi Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (ITRR) yang menyebabkan 1 (satu) personel peneliti terkontaminasi, serta menyebabkan kenaikan laju paparan di atas kolam Kanal Hubung-Instalasi Penyimpanan Sementara Bahan Bakar Bekas (KH-IPSB3).

Setelah dilakukan berbagai upaya penanggulangan, akhirnya kejadian kedaruratan nuklir di Kawasan KST B.J. Habibie bisa diatasi, dan situasi dinyatakan kembali normal.

Sebagai penutup dari rangkaian kegiatan latihan penanggulangan kedaruratan nuklir ini, dilakukan evaluasi untuk melihat sejauh mana SOP terkait penanggulangan kedaruratan nuklir dilaksanakan oleh personel penanggulangan, dan untuk mendapatkan umpan balik maupun rekomendasi yang bisa digunakan untuk meningkatkan sistem kesiapsiagaan nuklir yang telah disusun.

Baca juga: Indonesia punya pembangkit listrik nuklir 250 megawatt tahun 2032
Baca juga: ITPLN dan Bapeten dukung penggunaan teknologi nuklir ramah lingkungan