Banyuwangi (ANTARA News) - Para peselancar lokal dan mancanegara akan adu kemampuan meniti gelombang perairan Pulau Merah di Desa Sumberagung, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (24/5).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu secara simbolis membuka kejuaraan selancar Pulau Merah International Surfing Championship 2014 tersebut di tepi pantai Pulau Merah pada Jumat sore dengan menyerahkan papan selancar kepada perwakilan peserta yang berasal dari Amerika Serikat.

Kejuaraan berhadiah total Rp75 juta itu diikuti oleh 125 peselancar dari 15 negara dan 65 peselancar lokal.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar kompetisi itu untuk mempromosikan pantai Pulau Merah sebagai salah satu tujuan wisata di Banyuwangi.

"Surfing hanya instrumen untuk mendorong agar destinasi wisata bisa berkembang," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Ia mengatakan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Banyuwangi, khususnya pantai Pulau Merah, meningkat pesat setelah pemerintah daerah menggelar kompetisi selancar internasional pertama tahun 2013 dan memperbaiki infrastruktur pendukungnya.

"Dulu sebelum (kompetisi) surfing enggak ada yang datang ke sini," katanya.

Peningkatan kunjungan wisatawan, menurut dia, memberikan kontribusi pada pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Banyuwangi yang sekarang mencapai 21,8 juta per orang per tahun.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu juga mengatakan bahwa penyelenggaraan acara berskala internasional bisa menjadi cara efektif untuk mempromosikan daerah tujuan wisata.

"Banyak hal yang terjadi karena itu dan itu enggak mudah karena kita harus memperbaiki infrastruktur, harus ada tempat nginap...," katanya.

Ia menambahkan penyelenggaraan acara-acara kompetisi olahraga serta seni budaya secara reguler efektif untuk promosi tujuan-tujuan wisata baru.


Dibuka dengan tarian

Pembukaan kejuaraan selancar itu dilakukan di tepi pantai Pulau Merah dan diawali dengan pertunjukan tari Jejer Gandrung oleh sekelompok penari dan pidato para pejabat.

Selain itu ada pembacaan ayat suci Al Quran dan penyerahan santunan kepada anak yatim, yang menurut pembawa acara merupakan salah satu kegiatan wajib dalam setiap penyelenggaraan acara di daerah itu.

Beberapa peselancar asing menghadiri acara pembukaan mengenakan baju keseharian mereka, celana pendek dan kaus, dan beberapa tak mengenakan alas kaki.

Joshua, peselancar asal Amerika yang sudah lama tinggal di Bali, mengaku terpesona melihat Pantai Pulau Merah.

"Ini pertama kali kami datang ke sini tadi malam... Pulau ini benar-benar menakjubkan, pantainya bersih dan belum terjamah," katanya.

"Dan orang-orangnya ramah, makanannya juga lezat," kata dia tentang pantai berpasir keemasan yang menghadap pulau tak berpenghuni itu.

Acara pembukaan itu juga dihadiri oleh para pejabat kementerian terkait dan pejabat daerah serta rombongan mereka.

Mobil-mobil tamu acara pembukaan itu memenuhi jalan-jalan dan tempat parkir di sekitar pantai yang kini sudah ditumbuhi tempat penginapan itu.(*)