Baca juga: Disperindag Bali utamakan ketersediaan komoditas saat Galungan
Menurut keterangan Saskara, umat yang hadir pada pagi hari mencapai lebih dari 500 orang, sementara umat yang datang pada sore hari bisa mencapai 1.000 orang bahkan lebih. Karena areal Pura Agung Jagatnatha terbatas, maka waktu untuk berdoa kepada Sang Hyang Widhi Wasa dibatasi sesuai kapasitas pura. Ibadah di tempat itu pun dipandu oleh beberapa pemangku yang sudah dibagikan. Adapun ibadah dibagi menjadi tiga sesi mulai pagi pukul 09.00 Wita, hingga berakhir pada sesi malam pukul 22.00 Wita.
Dalam pantauan ANTARA di lapangan, para pemedek yang merayakan Galungan di Pura Agung Jagatnatha Denpasar sudah terlihat memadati area pura. Sekitar pukul 11.00 Wita, tampak antrian panjang di luar pintu masuk pura yang menunggu jadwal persembahyangan. Sebanyak 12 orang pecalang (pengamanan desa adat) yang bertugas pun berjaga di pintu masuk untuk mengatur lalu lintas keluar masuk bagi pemedek.
Di sekitar Pura Agung Jagatnatha tampak dihiasi penjor, tedung dan pernak-pernik sakral lainnya yang didominasi warna kuning dan putih. Hiasan sakral itu dimaknai sebagai Dharma dan Adharma, yang melambangkan kebaikan dan keburukan.
Saskara mengatakan perayaan Galungan menjadi momentum untuk berbenah diri, menjaga persatuan antara umur di tengah situasi Pilkada Bali.
Baca juga: TPID se-Bali sepakat perbanyak bazar pangan murah menjelang Galungan
Tata (29), seorang pemedek asal Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung bersama adiknya mengaku memilih Pura Agung Jagatnatha untuk bersembahyang karena ingin mendapatkan suasana khusus di Hari Raya Galungan.
"Di hari yang suci ini dapat keberkahan, keselamatan, rejeki oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa," katanya.
Sementara itu, Wayan Sudra (39) pria asli Ubud kelahiran Denpasar itu mengikuti persembahyangan di Pura Agung Jaganatha sebelum pulang ke kampung halamannya di Ubud.
Dia sendiri mengaku melakukan persembahyangan di tiga tempat di Pura Dalem, di Pura Agung Jagatnatha dan Pura Desa. Dia mengatakan karena sifatnya yang padma sane, terbuka untuk umum maka ia datang ke Pura Agung Jagatnatha Denpasar.
Baca juga: Wisatawan dan warga kota Denpasar meriahkan festival warna