Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri La Ode Ahmad P. Bolombo mendorong para aparatur desa untuk menciptakan desa bahagia (happy village) sebagai upaya mencegah urbanisasi.

"Kalau dia bahagia di kampungnya, dia tidak akan meninggalkan kampungnya, desanya, tidak terjadi urbanisasi," kata La Ode dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Dia mengingatkan kembali pernyataan yang disampaikan Mendagri Tito Karnavian dalam beberapa kesempatan mengenai bagaimana orang-orang desa di negara maju, seperti Jepang dan Korea Selatan, berbondong-bondong meninggalkan desanya.

"Padahal yang paling natural, segala yang asri ada di desa," ujarnya.

Tak ingin fenomena di negara-negara maju tersebut terjadi di Indonesia, pemerintah pusat membuat Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD).

Baca juga: Kemendagri latih 172 ribu aparatur desa tingkatkan kualitas pemdes

Program ini merupakan program kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia (World Bank).

Selain Kemendagri, program ini juga melibatkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

"Ini yang coba kita rajut sehingga kita tingkatkan kapasitasnya, kompetensinya, dan wawasannya," tambah La Ode.

Melalui pelatihan ini, aparatur desa yang terdiri atas kepala desa, pengurus kelembagaan desa, BPD, dan PKK diharapkan mendapat pengetahuan tentang pemetaan potensi desa.

Dengan begitu, pembangunan desa akan mengarah pada terciptanya desa bahagia.

Baca juga: Kemendagri beri penguatan aparatur desa di perbatasan Kaltara

La Ode berharap setelah pelatihan ini, aparatur desa akan membuat usulan-usulan perencanaan program pembangunan kampung yang sesuai dengan potensi desa dan lebih mendekatkan pada pelayanan masyarakat di kampung.

Dengan demikian, ke depan, anggaran pendapatan dan belanja desa/kampung akan sejalan dan searah dengan rencana pembangunan yang disusun pemerintah daerah.

"Setelah ini, pulang dari sini, kasih tahu supaya balik ke kampung masing-masing," imbuhnya.

Direktur Fasilitasi Penataan dan Administrasi Pemerintahan Desa Bina Pemdes Kemendagri Lusje Anneke Tabalujan menambahkan tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi di kampung-kampung guna melaksanakan tugas sesuai kewenangan dan aturan yang ada.

P3PD melatih sekitar 66.000 orang aparatur desa. Sebanyak 33.000 aparatur desa telah dilatih pada 2023.

"Sisanya pada tahu. 2024," ujar Lusje.

Pelatihan aparatur desa di Papua Barat dan Papua Barat Daya ini terbagi dalam 111 kelas dengan diikuti 3.552 peserta dari 184 kampung.

Baca juga: Kemendagri target tingkatkan kapasitas 130.000 aparatur desa
Baca juga: Kemendagri: P3PD buka mindset baru bagi aparatur desa