Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat menekan produksi sampah dari sumbernya mulai di sekolah, rumah ibadah, hingga di ruang terbuka sebagai upaya meraih Adipura di tahun 2024, khususnya untuk kategori Kencana (tingkat kabupaten/ kota).
"Masih ada waktu, saya meminta untuk mengoptimalkan di lapangan seperti memilah sampah dan pembuatan kompos yang menjadi poin penting menghadapi Adipura," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma di Kantor Walikota Jakarta Pusat, Rabu.

Baca juga: Pemprov DKI-Unhan lakukan gerebek sampah di Pluit
Dhany meminta seluruh jajaran kelurahan dan kecamatan agar dapat mengoptimalkan kebersihan dan menekan sampah dari sumbernya.

"Kita harus dapat menekan sumber sampah seperti, di sekolah-sekolah, tempat ibadah, kemudian di ruang terbuka yang harus kita perhatikan," ucap Dhany.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Pusat Slamet Riyadi mengatakan penguatan signifikan perlu dilakukan mulai dari penanganan sampah rumah tangga.

Baca juga: Pelajar SMA angkat 0,8 ton sampah dari Sungai Ciliwung
Volume sampah di Jakarta Pusat selama ini setiap harinya berkisar 900 hingga 1.000 ton. Dari total jumlah itu, sekitar 51 persen di antaranya merupakan sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga.

Slamet berharap jajaran kelurahan dan RT/RW bisa mendukung dan memastikan upaya pengelolaan sampah dari hulu. Pihaknya juga terus mendorong peningkatan partisipasi warga memilah sampah dari rumah agar bisa mengurangi produksi sampah yang harus dibuang ke Bantar Gebang.

Apalagi, pengelolaan sampah dari hulu dimulai dari aktivitas warga memilah sampah organik, anorganik dan sampah beracun atau berbahaya (B3) rumah tangga dari rumah mereka.

Baca juga: Pemkot Jakpus angkut empat ton sampah di bantaran Kali Ciliwung
"Pemilahan sampah dari rumah tangga itu nantinya akan berlanjut oleh penanganan di bidang pengelolaan sampah (BPS) RW untuk melakukan pengelolaan sampah," kata Slamet.

Adapun pada 2023 lalu Jakarta Pusat menerima penghargaan Adipura dengan kategori Metropolitan. Penghargaan itu telah diraih dua tahun berturut-turut sejak tahun 2022.