Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani di Jakarta, Selasa mengajak pihak swasta untuk memainkan peran yang lebih besar dalam membangun perekonomian Indonesia.


Rosan mengatakan, tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia pada masa mendatang akan lebih besar lagi. Oleh karenanya, Pemerintah dan swasta harus saling bekerja sama untuk melihat berbagai peluang.

"Jadi dunia swasta harus memainkan peran yang lebih besar dan lebih penting daripada pemerintah yang hanya sebagai regulator. Jadi perannya harus dijalankan benar-benar maksimal, dan harus aktif," ujarnya.

Mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) ini, menyampaikan bahwa Indonesia memiliki modal kuat yang tidak dimiliki oleh negara, di antaranya kedamaian dan kestabilan.

Dalam dunia usaha, kata Rosan, hal tersebut sangat penting untuk memastikan perekonomian tetap tumbuh secara berkelanjutan dan berkesinambungan.

Selain itu, Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang melimpah serta wilayah yang luas dan subur.

Menurutnya, potensi dari kekayaan ini harus dikelola dengan efektif dan optimal.

"Ke depan saya mempunyai keyakinan, walaupun di tengah tantangan dunia geopolitik, geo-ekonomi yang makin besar, tapi pertumbuhan Indonesia akan terus berkembang, gradually secara baik," kata Rosan.

Lebih lanjut, Rosan menceritakan pertemuannya dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong beberapa waktu lalu.

Ia menyebut, Singapura optimistis Indonesia mampu mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen.

Menurut Rosan, hal tersebut bisa menjadi pemantik bagi Indonesia untuk terus mengejar cita-cita sebagai negara maju.

"Perdana Menterinya mengatakan kepada saya, tidak ada alasan Indonesia tidak bisa bertumbuh sampai delapan persen," ucapnya.