Manggarai Barat, NTT (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman bersama dua perusahaan yang akan melakukan investasi di kawasan Parapuar Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Percepatan realisasi investasi di Parapuar terus didorong agar multiplier effect dari pembangunan pariwisata di kawasan tersebut dapat dirasakan langsung oleh masyarakat," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh dalam keterangan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Selasa.
Sebanyak dua perusahaan yang akan melakukan total investasi sebesar 10 juta dolar AS itu adalah PT Cikarang Prima Indah, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti termasuk perumahan, komersial dan industri.

Kemudian PT Kemah Internasional sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan dan distribusi peralatan industri.
Penandatanganan kedua MoU ini dilakukan oleh Frans Teguh selaku Plt Direktur Utama BPOLBF sebagai pihak pertama dan Edward Sumarli, Direktur PT Cikarang Prima Indah sebagai pihak kedua serta Henoch Thomas, Direktur Utama PT Kemah International sebagai pihak kedua.

Baca juga: BPOLBF sebut statistik yang handal bantu evaluasi kebijakan pariwisata

Baca juga: BPOLBF kukuhkan Gugus Tugas Pengelolaan Kawasan Pariwisata Parapuar

Frans Teguh menegaskan investasi di kawasan Parapuar Labuan Bajo tetap menggunakan prinsip pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, pariwisata hijau dan konservasi.
"Pemerintah dalam hal ini terus mendorong peningkatan investasi agar pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan pekerjaan, dan penyerapan tenaga kerja untuk menekan angka pengangguran dapat dilakukan dengan maksimal," jelas Frans Teguh.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan investasi di Labuan Bajo Flores dan Parapuar terus didorong untuk menjadi investasi berkualitas yang dapat mendukung pengembangan pariwisata Labuan Bajo yang berkelanjutan, serta membuka peluang usaha dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Saya juga ingin berterima kasih kepada Cikarang Prima Indah dan Kemah International yang melakukan tanda tangan MoU hari ini bersama BPOLBF. Semoga ini dapat disusul yang lainnya," katanya.
Direktur PT Cikarang Prima Indah Edward Sumarli mengungkapkan Parapuar Labuan Bajo memiliki potensi yang baik khususnya pada bidang perhotelan dan restoran.
Ia mengaku serius untuk menjajaki dan merealisasikan investasi di Labuan Bajo.
"Saat kami ke Parapuar didampingi oleh Tim BPOLBF, kami melihat potensi yang baik khususnya untuk perhotelan dan restoran, kami mohon dukungannya dari Kemenparekraf, kami akan serius untuk menjajaki dan merealisasikan investasi di Labuan Bajo," katanya.

Baca juga: BPOLBF terima Anugerah Pengelolaan Informasi Publik Kemenparekraf

Baca juga: BPOLBF gelar forum bersama diaspora NTT di Jakarta dukung investasi