Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menekankan bahwa pemilihan benih berkualitas merupakan kunci utama untuk mencapai panen optimal dan langkah strategis yang sangat menentukan keberhasilan dalam budidaya pertanian.


"Benih yang berkualitas tinggi adalah kunci utama untuk mendapatkan hasil panen yang optimal guna mewujudkan swasembada pangan nasional," kata Sudaryono dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Mas Dar sapaan akrab Wamentan mengungkapkan, salah satu program Kementerian Pertanian melalui Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) yakni pengelolaan produksi benih atau bibit terstandar.

“BSIP memainkan peran penting untuk memastikan bahwa benih yang digunakan dalam program-program pemerintah memenuhi standar kualitas yang tinggi, sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap peningkatan hasil produksi,” ujarnya.

Ia menuturkan bahwa perhatian khusus harus diberikan pada proses seleksi dan pengelolaan benih, dengan melibatkan lembaga-lembaga yang memiliki kompetensi di bidang ini, seperti BSIP Kementan dan PT Sang Hyang Seri (SHS), BUMN yang bergerak di bidang produksi benih.

PT Sang Hyang Seri (SHS), merupakan anggota BUMN Holding Pangan ID Food, berencana menjadikan Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, sebagai pusat perbenihan terbesar di Indonesia.

Dengan total lahan 3.156 hektare yang dikelola melalui kemitraan dengan petani, SHS memiliki 42 pabrik benih padi yang mampu memproduksi 136 ribu ton benih padi per tahun.

Meskipun mencakup hampir setengah dari kebutuhan nasional yang mencapai 300 ribu ton untuk 12 juta hektare sawah, perusahaan milik negara tersebut juga mengelola laboratorium gene bank dengan lebih dari 1.500 varietas dan galur padi.

“Sinergi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder, termasuk dengan BUMN pangan, merupakan kunci untuk mencapai swasembada pangan nasional,” jelas Wamentan.

Meski demikian, Wamentan Sudaryono yang juga merupakan anak dari seorang petani asal Grobogan, Jawa Tengah ini berharap holding BUMN pangan sebagai kepanjangan tangan pemerintah, perlu merumuskan kebijakan yang mendukung para petani serta tidak melulu mengejar keuntungan perusahaan semata.

“Ke depan kami harapkan anggota dan Holding BUMN Pangan juga harus memikirkan kebijakan perusahaan yang mensupport dan mendukung para petani kita serta tidak hanya sekedar mencari keuntungan atau profit perusahaan saja, bekerjalah demi merah putih, demi rakyat Indonesia," terangnya.

Apalagi, lanjut Sudaryono, presiden terpilih Prabowo Subianto menargetkan Indonesia mencapai swasembada pangan strategis, seperti beras dan jagung, dalam empat tahun masa pemerintahannya ke depan.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan capaian tersebut, Wamentan Sudaryono mendorong agar langkah anggota BUMN holding pangan di bawah naungan ID Food, yakni PT Sang Hyang Seri (SHS) bisa segera menjadi pusat pembenihan terbesar di Indonesia.

"Sebagai perusahaan milik negara, PT Sang Hyang Seri harus menghasilkan produk agroindustri yang bermutu serta memberikan manfaat optimal bagi stakeholder khususnya para petani di Indonesia. Hal itu tentunya untuk mendukung program swasembada pangan nasional ke depan," ucap Wamentan.

Ia berharap ke depan seluruh perusahaan BUMN pangan termasuk PT Sang Hyang Seri harus terus berinovasi dan memberikan manfaat optimal bagi para petani Indonesia.

"Sebab, kualitas benih dan penyerapan hasil produksi adalah dua aspek yang tidak terpisahkan untuk meningkatkan produktifitas petani Indonesia," kata Wamentan.