Beijing (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Soegeng Rahardjo mengatakan Indonesia dan Tiongkok senantiasa saling mendukung serta saling belajar.

"Dengan potensi yang dimiliki masing-masing pihak, keduanya misalnya dapat melakukan complementary product, dalam kerja sama perdagangan," katanya, saat menerima 24 mahasiswa Universitas Pertahanan RI di Beijing, Kamis petang.

Ia mengatakan masih banyak peluang kerja sama yang dapat dikembangkan kedua negara. "Tiongkok melihat Indonesia sebagai negara besar di Asia Tenggara dengan beragam kekayaan alam, terutama energi," ungkap Soegeng.

Indonesia, lanjut dia, memiliki posisi strategis yang menjadi jalur perdagangan dunia, jalur ekonomi dunia, termasuk Tiongkok.

Sebaliknya Indonesia juga dapat memanfaatkan potensi pasar yang dimiliki Tiongkok dengan jumlah penduduk sekitar 1,3 miliar jiwa dengan

GDP per kapita 9.800 dolar AS, kata Dubes Soegeng.

Tak hanya dengan cadangan devisa mencapai 3,8 triliun dolar AS, Indonesia dapat pula memanfaatkan potensi keuangan Tiongkok itu untuk melakukan investasi di Indonesia.

"Sekarang, Tiongkok sudah mulai pembangunan smelter di Indonesia, dan ini positif," ungkapnya.

Produk-produk Tiongkok juga bervariatif dan kompetitif. "Ini dapat dimanfaatkan Indonesia untuk lebih memajukan produknya agar lebih kompetitif," katanya.

Soegeng mengatakan dengan potensi yang dimiliki Indonesia dan Tiongkok masing-masing makin saling mendukung tidak saja secara politik tetapi juga ekonomi untuk stabilitas dan kemakmuran kawasan.

Kunjungan mahasiswa Universitas Pertahanan Kementerian Pertahanan RI guna mempelajari lebih dalam Tiongkok dalam penanganan bencana dan tanggap darurat.(*)