"Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian ATR/BPN, terutama melalui Program Strategis Reforma Agraria (PTSL). Dampaknya sangat terasa, dimana konflik agraria berkurang, nilai lahan meningkat, dan kepastian hak milik menjadi lebih jelas," katanya di Bengkulu, Selasa.
Dia menjelaskan sejak dahulu tanah bukan hanya sebatas ruang untuk berpijak, tetapi juga simbol kehidupan dan identitas bagi setiap individu serta komunitas. Di atas tanah itu pula, lanjutnya, masyarakat bercocok tanam, membangun rumah, dan mewariskan kesejahteraan bagi generasi berikutnya. Namun di balik segala potensinya, masalah agraria sering kali menjadi sumber konflik berkepanjangan.
Baca juga: AHY tegaskan reforma agraria tetap berjalan pada pemerintahan baru
Lebih lanjut, Gubernur Rohidin mengatakan redistribusi lahan dalam kerangka reforma agraria juga sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Lewat reforma agraria, masyarakat mendapatkan kesempatan memperoleh sertifikat tanah melalui Program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap).
Baca juga: Pemprov Bengkulu dampingi warga urus sertifikat TORA
Baca juga: Menteri ATR: Pagu anggaran 2025 untuk melanjutkan Reforma Agraria