Jakarta (ANTARA) - Pinjaman atau pembiayaan berupa dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) mendongkrak ekonomi UMKM di Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Puji Astuti, anggota Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Melati di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, yang juga pemilik homestay dan pusat oleh-oleh di kawasan wisata Dieng, telah mengembangkan usahanya berkat dukungan pembiayaan dari LPDB-KUMKM melalui KSPPS Melati.
Dengan dana yang diperoleh, Puji mengatakan dapat meningkatkan kapasitas produksi carica yang merupakan minuman kemasan khas Dieng, hingga meningkatkan kapasitas homestay, serta memenuhi kebutuhan fasilitas lainnya.
“Waktu itu (mendapat pinjaman koperasi) menjelang lebaran untuk nambah modal biar produksinya tidak kekurangan, dan memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat, dampak positifnya ada peningkatan usaha," ujar Puji, dalam siaran pers LPDB-KUMKM diterima di Jakarta, Selasa.
Puji menambahkan, meskipun usahanya masih sekelas UMKM, tetapi secara pelayanan dan fasilitas, homestay-nya bisa bersaing dengan hotel.
Baca juga: LPDB-KUMKM luncurkan inovasi digital tingkatkan transparansi
Baca juga: LPDB-KUMKM telah salurkan dana Rp1,31 triliun tahun ini
"Konsep homestay yang menyatu dengan pemilik rumah memberikan nuansa yang hangat dan pelayanan yang personal. Meskipun konsepnya homestay, fasilitas yang disediakan tidak kalah dengan hotel, seperti amenities lengkap dan dapur untuk memasak" kata Puji.
Puji berharap kerja sama dengan LPDB-KUMKM dan KSPPS Melati dapat terus berlanjut untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Dieng.
Sementara itu, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan kisah Puji itu membuktikan bahwa pembiayaan bergulir dari LPDB-KUMKM dapat menjadi katalisator pertumbuhan UMKM di Indonesia.
"Dengan menyalurkan dana kepada koperasi, kami ingin memberdayakan masyarakat, khususnya pelaku UMKM agar semakin mandiri dan mampu berkontribusi terhadap perekonomian daerah," kata Supomo.
Ia menyatakan bahwa LPDB-KUMKM berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan UMKM melalui berbagai program dan inovasi. Ia juga berharap akan ada semakin banyak UMKM yang dapat merasakan manfaat dari program pembiayaan bergulir ini.
Menurut Supomo, dengan dana bergulir dari koperasi, UMKM bisa meningkatkan omzet usaha, membuka lapangan pekerjaan, dan mengembangkan ekonomi lokal.
Dia mendorong agar koperasi-koperasi di Indonesia dapat memanfaatkan pinjaman dana bergulir dari LPDB-KUMKM, yang bisa diajukan secara online. Koperasi-koperasi juga akan diberikan pendampingan terkait tata cara pengajuan pinjaman atau pembiayaan.
LPDB-KUMKM telah menyalurkan total dana bergulir sebesar Rp1,31 triliun kepada koperasi hingga Agustus 2024. Dari jumlah tersebut, Rp663 miliar disalurkan untuk koperasi sektor riil, dan Rp650 miliar untuk koperasi simpan pinjam.
LPDB-KUMKM menargetkan dapat menyalurkan dana bergulir sebesar Rp1,85 triliun pada 2024, dengan Rp600 miliar untuk sektor riil, dan Rp1,25 triliun untuk simpan pinjam.
Baca juga: Menkop UKM dorong UMKM bergabung dalam koperasi
Baca juga: Menkeu harap LPDB-KUMKM jaga eksistensi koperasi demi ekonomi bangsa
Dana bergulir LPDB-KUMKM dongkrak UMKM di Dieng
24 September 2024 16:35 WIB
Ilustrasi carica yang merupakan minuman kemasan khas Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. (ANTARA/HO-LPDB)
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: