Ankara (ANTARA) - Direktur Eksekutif Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) Catherine Russel menyatakan kekhawatirannya atas kekerasan yang meningkat di Israel dan Lebanon, menyusul serangan yang menewaskan sedikitnya 24 anak di Lebanon selatan pada Senin.
"Saya sangat khawatir dengan meningkatnya serangan di Lebanon dan Israel, yang pada hari ini dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 24 anak di Lebanon selatan," katanya.
Dia menekankan bahwa meningkatnya kekerasan merupakan "eskalasi yang berbahaya" bagi warga sipil di wilayah tersebut.
Menurut Russel, anak-anak di Lebanon dan Israel mengalami trauma psikologis berat akibat serangan udara dan pengungsian.
Dia mendesak pihak-pihak yang bertikai untuk mematuhi hukum kemanusiaan internasional yang melindungi warga sipil, infrastruktur, pekerja kemanusiaan, dan personel medis.
Israel melancarkan serangan-serangan udara ke Lebanon selatan dan timur.
Menurut otoritas kesehatan Lebanon, aksi militer Israel tersebut telah menewaskan sedikitnya 492 orang, termasuk 35 anak-anak, dan 1.645 lainnya terluka sejak Senin pagi. Ribuan warga sipil juga terpaksa harus meninggalkan rumah mereka.
Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, dan Israel telah terlibat dalam konflik sejak Israel melancarkan agresi ke Jalur Gaza, Palestina.
Israel mengintensifkan serangan mereka di Lebanon meski komunitas internasional memperingatkan bahwa tindakan itu akan memperluas konflik di Gaza ke wilayah lain.
Sumber: Anadolu
Baca juga: AS tambah pasukan ke Timur Tengah saat Israel serang Lebanon
Baca juga: Sekjen PBB disebut sangat khawatir dengan situasi Lebanon
UNICEF suarakan kekhawatiran usai 24 anak tewas akibat serangan Israel
24 September 2024 14:46 WIB
Arsip - Seorang anak Palestina terlihat di dekat reruntuhan bangunan yang terkena serangan udara Israel di Jalur Gaza. (ANTARA/Anadolu/py)
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Tags: