Jakarta (ANTARA) - Bagi para penggemar sepak bola khususnya Liga Indonesia, istilah rivalitas antara Persib dan Persija sudah tidak asing lagi.

Persib Bandung dan Persija Jakarta adalah dua klub terbesar di Indonesia dengan sejarah panjang yang penuh dengan drama dan emosi. Rivalitas ini dikenal sebagai "El Clasico" versi Indonesia.

Layaknya laga sepak bola antarwilayah, duel Persija dengan Persib sebenarnya sudah dimulai sejak masa kolonial. Tim Jakarta saat itu bernama Voetbalbond Indonesische Jacatra sedangkan kesebelasan Bandung dikenal dengan nama Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond.

Namun rivalitas itu meruncing pada era 2000-an saat kedua klub bertemu dalam kompetisi resmi untuk pertama kalinya. Persija yang didirikan pada tahun 1928, sementara Persib didirikan pada tahun 1933 memiliki kiprah yang cukup stabil di berbagai kompetisi.

Era 1930-an hingga 1970-an persaingan antarkedua klub raksasa itu semakin sengit. Kedua tim yang kerap mendominasi sepak bola era Perserikatan itu kemudian memiliki basis pendukung yang membesar dan fanatis.

Pertemuan pertama mereka berlangsung dengan penuh semangat, membentuk basis penggemar yang setia di kedua belah pihak. Rivalitas ini tidak hanya melibatkan dua klub, tetapi juga dua kota besar, menciptakan atmosfer persaingan yang khas.

Sejarah singkat rivalitas antar kedua klub

Sebelum liga bertransformasi menjadi lebih profesional, persaingan antara klub pada era Perserikatan tidak seintens dan sepanas saat ini, karena dukungan terhadap Persija saat itu masih minim.

Namun, seiring pertumbuhan jumlah pendukung Persija, rivalitas antara kedua klub semakin memanas, baik di dalam maupun luar lapangan. Pertandingan antara mereka selalu dinantikan oleh penggemar sepak bola di Indonesia, sering kali diwarnai ketegangan dan perselisihan.

Sejak dimulainya Liga Indonesia, kedua tim telah bertanding sebanyak 49 kali. Pertandingan yang berlangsung pada 23 September 2024 menandai pertemuan ke-49 antara Persib dan Persija, di mana Maung Bandung berhasil mengalahkan Macan Kemayoran dengan skor 2-0.

Tak hanya itu, sebelumnya rivalitas ini dipenuhi momen bersejarah, termasuk juga final Piala Menpora 2021 yang menyuguhkan drama tak terlupakan. Salah satu momen paling ikonik terjadi ketika Persija mengalahkan Persib dengan skor 2-1, yang memicu euforia besar di kalangan pendukungnya.

Di luar lapangan, rivalitas ini juga sering kali melahirkan ketegangan. Insiden antara suporter seringkali menjadi sorotan media, mendorong pihak kepolisian untuk meningkatkan pengamanan selama pertandingan antar kedua tim ini.

Namun, di balik semua ketegangan tersebut, ada pula upaya dari setiap pihak ataupun supporter Bobotoh dan The Jakmania untuk menjalin persahabatan dan mengurangi konflik di antara penggemar ini.

Suporter Persija Jakarta dikenal sebagai The Jakmania, yang didirikan pada 1997 oleh Gugun Gondrong dan Ferry Indrasjarief, dengan warna oranye sebagai identitas. Mereka merupakan salah satu kelompok suporter terbesar di Indonesia.

Sementara itu, suporter Persib Bandung menyebut diri mereka Bobotoh, yang berarti pendukung dalam bahasa Sunda. Kelompok suporter terbesar mereka adalah Viking Persib Club (VPC), yang dibentuk pada 1993. Mereka juga memiliki basis pendukung yang besar dan terbagi ke dalam berbagai wilayah di Jawa Barat yang luas.

Saat ini, baik Persib maupun Persija terus berjuang untuk meraih prestasi di kompetisi domestik maupun internasional. Dengan sejarah panjang yang kaya akan drama dan rivalitas, pertemuan antara kedua klub ini selalu dinanti-nanti oleh pencinta sepak bola di Indonesia.

Ke depannya, diharapkan rivalitas ini dapat terus berjalan dalam semangat sportivitas, membawa kontribusi positif bagi perkembangan sepak bola nasional. Pertarungan abadi ini bukan hanya tentang siapa yang menang atau kalah, tetapi juga tentang kebanggaan dan identitas budaya yang terikat dengan setiap pertandingan.

Baca juga: Erick Thohir minta PT LIB benahi manajemen pengelolaan pertandingan

Baca juga: Persib Bandung kecam insiden penyerangan steward setelah laga Persija

Baca juga: Terpopuler, suporter Persib-Persija ricuh hingga angkatan siber TNI