Warga Palu mengungsi hindari banjir
21 Mei 2014 22:05 WIB
Banjir Palu Warga melintas di genangan banjir yang merendam pemukiman warga di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (21/5). Banjir yang terjadi akibat meluapnya aliran Sungai Palu itu dipicu hujan lebat dari hulu sungai dan mengakibatkan puluhan rumah warga terendam dengan ketinggian rata - rata mencapai 20 cm - 50 cm. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah) ()
Palu (ANTARA News) - Sejumlah warga Palu yang menetap di pinggiran Sungai Palu, Rabu malam, mulai mengungsi guna menghindari banjir.
Ketinggian air Sungai Palu yang meluap di pinggir kali sekitar 50 cm sehingga membuat warga khawatir luapan semakin tinggi.
Warga yang mengungsi itu berada di sejumlah daerah, seperti di Kelurahan Lere, Kelurahan Kampung Baru dan Kelurahan Ujuna.
Mereka mengungsi sambil membawa barang yang bisa rusak kalau terkena air, seperti kasur, alat elektronik serta perabotan rumah tangga.
Sejumlah warga yang ditemui mengaku mengungsi ke tempat kerabat yang tidak terkena banjir.
"Lebih baik mengungsi dulu, supaya aman," kata Murni, seorang warga.
Banjir yang merendam ratusan rumah di pinggiran Kota Palu itu terjadi sejak Rabu siang.
Air meluap karena Kota Palu dan Kabupaten Sigi diguyur hujan deras pada Selasa (20/5) malam selama sekitar lima jam.
Saat ini petugas dari Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu masih bersiaga di lokasi banjir.
Petugas membantu warga mengangkut barang-barang menggunakan perahu karet ke tempat kering.
Sementara itu sejumlah ruas jalan ditutup guna menghindari kemacetan akibat banyaknya warga yang melihat air meluap dari atas jembatan.
Jalan menuju Jembatan III terpaksa ditutup polisi, dan dialihkan guna memudahkan warga yang hendak mengungsi.
Banjir bandang di Kota Palu pernah terjadi pada 2007 akibat meluapnya Sungai Palu. Banjir itu menerjang seribuan rumah namun tidak ada korban jiwa. (*)
Ketinggian air Sungai Palu yang meluap di pinggir kali sekitar 50 cm sehingga membuat warga khawatir luapan semakin tinggi.
Warga yang mengungsi itu berada di sejumlah daerah, seperti di Kelurahan Lere, Kelurahan Kampung Baru dan Kelurahan Ujuna.
Mereka mengungsi sambil membawa barang yang bisa rusak kalau terkena air, seperti kasur, alat elektronik serta perabotan rumah tangga.
Sejumlah warga yang ditemui mengaku mengungsi ke tempat kerabat yang tidak terkena banjir.
"Lebih baik mengungsi dulu, supaya aman," kata Murni, seorang warga.
Banjir yang merendam ratusan rumah di pinggiran Kota Palu itu terjadi sejak Rabu siang.
Air meluap karena Kota Palu dan Kabupaten Sigi diguyur hujan deras pada Selasa (20/5) malam selama sekitar lima jam.
Saat ini petugas dari Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu masih bersiaga di lokasi banjir.
Petugas membantu warga mengangkut barang-barang menggunakan perahu karet ke tempat kering.
Sementara itu sejumlah ruas jalan ditutup guna menghindari kemacetan akibat banyaknya warga yang melihat air meluap dari atas jembatan.
Jalan menuju Jembatan III terpaksa ditutup polisi, dan dialihkan guna memudahkan warga yang hendak mengungsi.
Banjir bandang di Kota Palu pernah terjadi pada 2007 akibat meluapnya Sungai Palu. Banjir itu menerjang seribuan rumah namun tidak ada korban jiwa. (*)
Pewarta: Riski Maruto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: