BPS: Ayam kampung biasa paling banyak diusahakan di Jakarta
23 September 2024 21:41 WIB
Statistisi Madya Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan Badan Pusat Statistik (BPS) Muhammad Adnan (paling kanan) di Jakarta, Senin (23/9/2024). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa
Jakarta (ANTARA) - Data hasil Sensus Pertanian 2023 Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ayam kampung biasa merupakan komoditas peternakan yang paling banyak diusahakan di DKI Jakarta mencapai 1.168 Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP).
Selain ayam kampung biasa, ada juga yang mengusahakan ayam kampung pedaging. Keduanya memiliki perbedaan termasuk dari sisi pemeliharaan.
Baca juga: BPS ingatkan dukungan pemerintah agar milenial tertarik bertani
"Yang dikenal sebagai ayam kampung biasa itu ayam kampung yang dipelihara tidak dengan sistem pemeliharaan ayam broiler. Jadi kebanyakan dilepas, disuruh cari makan sendiri ayamnya. tidak dikandangkan sepenuhnya, apalagi dengan kandang baterai dan sebagainya," jelas Statistisi Madya Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan BPS Muhammad Adnan di Jakarta, Senin.
Ayam kampung biasa tidak hanya diambil dagingnya tetapi terkadang diambil telurnya. Sementara itu, ayam kampung pedaging biasanya dipelihara dengan sistem yang lebih teratur dan mirip seperti pemeliharaan ayam broiler, namun tetap disebut sebagai ayam kampung.
Baca juga: BPS DKI sebut pemilihan budi daya jadi tantangan pertanian perkotaan
"Pakannya khusus seperti ayam ras pedaging. Sistem pemeliharaannya lebih teratur mirip pemeliharaan ayam broiler," kata Adnan.
RTUP merupakan rumah tangga yang melakukan minimal satu jenis kegiatan pertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual atau ditukar (khusus tanaman pangan termasuk yang seluruhnya dikonsumsi sendiri)
Di Kepulauan Seribu tercatat sebanyak 21 RTUP mengusahakan ayam kampung biasa, lalu di Jakarta Selatan sebanyak 375 RTUP, di Jakarta Pusat 300 RTUP, Jakarta Barat 167 RTUP, dan Jakarta Utara sebanyak 215 RTUP.
Baca juga: DKI dan BPS berkolaborasi petakan potensi Rukun Warga
Merujuk hasil sensus, komoditas yang menduduki peringkat kedua paling banyak diusahakan di DKI diikuti urutan ketiga hingga terakhir yakni unggas non-pangan 611 RTUP, kambing potong 581 RTUP, merpati 343 RTUP, itik manila 293, ayam lokal lainnya 259, ayam kampung pedaging 237, itik petelur 199, sapi potong 129, dan itik pedaging 98.
Selain ayam kampung biasa, ada juga yang mengusahakan ayam kampung pedaging. Keduanya memiliki perbedaan termasuk dari sisi pemeliharaan.
Baca juga: BPS ingatkan dukungan pemerintah agar milenial tertarik bertani
"Yang dikenal sebagai ayam kampung biasa itu ayam kampung yang dipelihara tidak dengan sistem pemeliharaan ayam broiler. Jadi kebanyakan dilepas, disuruh cari makan sendiri ayamnya. tidak dikandangkan sepenuhnya, apalagi dengan kandang baterai dan sebagainya," jelas Statistisi Madya Direktorat Statistik Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan BPS Muhammad Adnan di Jakarta, Senin.
Ayam kampung biasa tidak hanya diambil dagingnya tetapi terkadang diambil telurnya. Sementara itu, ayam kampung pedaging biasanya dipelihara dengan sistem yang lebih teratur dan mirip seperti pemeliharaan ayam broiler, namun tetap disebut sebagai ayam kampung.
Baca juga: BPS DKI sebut pemilihan budi daya jadi tantangan pertanian perkotaan
"Pakannya khusus seperti ayam ras pedaging. Sistem pemeliharaannya lebih teratur mirip pemeliharaan ayam broiler," kata Adnan.
RTUP merupakan rumah tangga yang melakukan minimal satu jenis kegiatan pertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual atau ditukar (khusus tanaman pangan termasuk yang seluruhnya dikonsumsi sendiri)
Di Kepulauan Seribu tercatat sebanyak 21 RTUP mengusahakan ayam kampung biasa, lalu di Jakarta Selatan sebanyak 375 RTUP, di Jakarta Pusat 300 RTUP, Jakarta Barat 167 RTUP, dan Jakarta Utara sebanyak 215 RTUP.
Baca juga: DKI dan BPS berkolaborasi petakan potensi Rukun Warga
Merujuk hasil sensus, komoditas yang menduduki peringkat kedua paling banyak diusahakan di DKI diikuti urutan ketiga hingga terakhir yakni unggas non-pangan 611 RTUP, kambing potong 581 RTUP, merpati 343 RTUP, itik manila 293, ayam lokal lainnya 259, ayam kampung pedaging 237, itik petelur 199, sapi potong 129, dan itik pedaging 98.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024
Tags: