Komunitas Lima Gunung terima penghargaan dari Akademi Jakarta
23 September 2024 20:49 WIB
Perwakilan dari Kelompok Lima Gunung, Endah Pertiwi (tiga dari kanan) menerima pengharagaan dari Akademi Jakarta di Taman Ismail Marzuki (TIM), Senin (23/09/2024). ANTARA/Chairul Rohman
Jakarta (ANTARA) - Komunitas Lima Gunung (KLG) menerima penghargaan tentang kebudayaan dari Akademi Jakarta (AJ) yang diserahkan langsung oleh Ketua Pengurus AJ, Zeffry Alkatiri, di Taman Ismail Marzuki (TIM), Senin.
“Pemberian penghargaan kepada KLG ini sudah melalui kajian yang mendalam dan sudah disepakati, karena AJ melihat KLG merupakan komunitas yang langka dan penuh dengan konsistensi dalam menghidupkan budaya seni di Indonesia,” kata Zeffry Alkatiri di TIM.
Dia menjelaskan bahwa penghargaan ini diberikan kepada KLG bukan hanya karena konsisten dalam mengelar ajang kesenian budaya, akan tetapi juga karena dinilai mampu berdiri sendiri tanpa sponsor dari pihak manapun.
Perwakilan dari KLG, Endah Pertiwi, menyebutkan bahwa penghargaan ini sangat berarti. Dalam riwayatnya, penghargaan ini pernah diberikan ke berbagai pihak yang benar-benar memiliki kompetensi dalam suatu bidang.
“Penghargaan ini sangat prestige, karena dari riwayatnya Akademi Jakarta itu pernah memberikan kepada WS Rendra dan lain-lain. senang sekali kami bisa menerima ini,” ucapnya.
Dia berharap semakin banyak pihak atau masyarakat yang mencintai kebudayaan Indonesia di setiap masing-masing daerah tanpa perduli dengan latar belakang mereka. Sehingga, Indonesia bisa dikenal luas oleh bangsa lain.
"Seni itu bagian dari hidup kita, mau petani mau apapun latar belakang kita, kita tetap harus berkesenian dan melangsungkan seni itu dalam hidup kita,” tutur dia.
Untuk diketahui KLG merupakan perkumpulan dari berbagai sanggar tari dan padepokan seni yang didirikan oleh Sutanto Mendut sejak lebih dari 20 tahun lalu di lereng Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Andong, dan Menoreh
Hingga saat ini komunitas tersebut telah menggelar sebanyak 23 kali festival yang merupakan agenda rutin setiap tahunnya. Kegiatan tersebut merupakan pentas budaya oleh petani ataupun seniman yang tinggal di lima kawasan gunung tersebut.
Baca juga: Komunitas Lima Gunung bersiasat festival di tengah pandemi
Baca juga: Festival Lima Gunung XX suguhkan dokumen foto seni budaya KLG
“Pemberian penghargaan kepada KLG ini sudah melalui kajian yang mendalam dan sudah disepakati, karena AJ melihat KLG merupakan komunitas yang langka dan penuh dengan konsistensi dalam menghidupkan budaya seni di Indonesia,” kata Zeffry Alkatiri di TIM.
Dia menjelaskan bahwa penghargaan ini diberikan kepada KLG bukan hanya karena konsisten dalam mengelar ajang kesenian budaya, akan tetapi juga karena dinilai mampu berdiri sendiri tanpa sponsor dari pihak manapun.
Perwakilan dari KLG, Endah Pertiwi, menyebutkan bahwa penghargaan ini sangat berarti. Dalam riwayatnya, penghargaan ini pernah diberikan ke berbagai pihak yang benar-benar memiliki kompetensi dalam suatu bidang.
“Penghargaan ini sangat prestige, karena dari riwayatnya Akademi Jakarta itu pernah memberikan kepada WS Rendra dan lain-lain. senang sekali kami bisa menerima ini,” ucapnya.
Dia berharap semakin banyak pihak atau masyarakat yang mencintai kebudayaan Indonesia di setiap masing-masing daerah tanpa perduli dengan latar belakang mereka. Sehingga, Indonesia bisa dikenal luas oleh bangsa lain.
"Seni itu bagian dari hidup kita, mau petani mau apapun latar belakang kita, kita tetap harus berkesenian dan melangsungkan seni itu dalam hidup kita,” tutur dia.
Untuk diketahui KLG merupakan perkumpulan dari berbagai sanggar tari dan padepokan seni yang didirikan oleh Sutanto Mendut sejak lebih dari 20 tahun lalu di lereng Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Andong, dan Menoreh
Hingga saat ini komunitas tersebut telah menggelar sebanyak 23 kali festival yang merupakan agenda rutin setiap tahunnya. Kegiatan tersebut merupakan pentas budaya oleh petani ataupun seniman yang tinggal di lima kawasan gunung tersebut.
Baca juga: Komunitas Lima Gunung bersiasat festival di tengah pandemi
Baca juga: Festival Lima Gunung XX suguhkan dokumen foto seni budaya KLG
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: