Jakarta (ANTARA) - Kapal perang Republik Indonesia KRI Bima Suci sandar di Vladivostok, Rusia, untuk melanjutkan misi diplomasi dan muhibahnya ke beberapa negara di kawasan Asia Timur jauh bersama sejumlah taruna Akademi Angkatan Laut (AAL).

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada (Koarmada) II Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko saat dihubungi dari Jakarta, Senin, menjelaskan kapal layar latih tiang tinggi itu tiba di perairan Rusia Sabtu (21/9) pekan lalu, dan selama beberapa hari ke depan para taruna serta pengawak KRI Bima Suci melaksanakan sejumlah kegiatan di Vladivostok, di antaranya pertukaran budaya, bertemu pejabat Angkatan Laut Rusia dan kadet dari Akademi Angkatan Laut Rusia, dan membuka pintu kapal untuk memperkenalkan KRI Bima Suci ke masyarakat Vladivostok.

"Rencananya kapal akan singgah sampai 24 September," kata Kadispen Koarmada II TNI AL.

Untuk kegiatan pada Senin, Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Misi Pelayaran Muhibah Diplomasi dan Duta Bangsa Latihan Praktek Kartika Jala Krida (Lattek KJK) 2024 Letkol Laut (P) Hastaria Dwi Prakoso, bersama sejumlah taruna AAL, bertemu dengan Commander Officer (CO) Survey Ship Division Armada Pasifik Angkatan Laut Rusia Capt. 1st Rank Velichko Anatoly Vasicievich di Vladivostok.

Dalam kunjungan itu, Hastaria, yang juga merupakan Komandan KRI Bima Suci, mengucapkan terima kasih secara langsung kepada Angkatan Laut Rusia atas sambungan hangat yang mereka berikan selama delegasi TNI AL itu singgah di Vladivostok. Hastaria juga menjelaskan kemampuan KRI Bima Suci serta persahabatan yang telah terjalin erat antara TNI AL dan Angkatan Laut Rusia.

Vladivostok, Rusia merupakan kota ke-7 yang disinggahi KRI Bima Suci dalam misi pelayarannya bersama taruna AAL tahun ini. Sebanyak 189 taruna AAL yang mengikuti pelayaran itu juga menjalankan latihan praktik yang disebut Kartika Jala Krida. Di atas kapal, selain para taruna ada juga 98 prajurit pengawak KRI yang turut serta dalam pelayaran.

Memulai misi muhibah dan latihan praktik Kartika Jala Krida dari Surabaya, Jawa Timur, di awal Agustus 2024, kemudian sandar di Jakarta dan Singapura untuk latihan bersama kadet-kadet dari 30 negara yang dikemas dalam program Asean Plus Cadet Sail (APSC).

Dalam rangkaian APSC, taruna AAL dan kadet dari negara-negara sahabat itu mengikuti rangkaian latihan bersama, di antaranya latihan peran layar, latihan penggeledahan, dan pembebasan sandera di atas kapal (VBSS), yang keduanya berlangsung selama kapal berlayar dari Jakarta ke Singapura.

Baca juga: Masyarakat Indonesia dan China antusias jelajahi KRI Bima Sakti

Negara-negara yang mengirimkan kadetnya untuk berlatih bersama taruna AAL dalam pelayaran itu, antara lain, Thailand, Kamboja, Malaysia, Filipina, Laos, Singapura, Timor Leste, Vietnam, China, Australia, Chile, India, Italia, Jepang, Korea Selatan, Belanda, dan Turki.

Usai merampungkan misi APCS, KRI Bima Suci melanjutkan misi muhibah dan KJK-nya ke Sihanoukville (Kamboja), Hai Phong (Vietnam), Shanghai (Tiongkok), Busan (Korea), Vladivostok (Rusia), Yokosuka (Jepang), Manila (Filipina), kemudian kembali pulang dengan rute Balikpapan, dan tujuan akhir Surabaya.

Total waktu berlayar KRI Bima Suci untuk operasi muhibah, APSC 2024, dan KJK 2024 selama 90 hari, yang terdiri atas 57 hari layar dan 33 hari sandar. Dalam rentang waktu itu, KRI Bima Suci dijadwalkan berlayar 16 hari di perairan Indonesia dan 74 hari di luar negeri.

KRI Bima Suci dijadwalkan merampungkan misinya itu dan tiba di markasnya, Surabaya, pada tanggal 30 Oktober 2024.