Aliansi Nasionalis-Nadhliyin dukung Jokowi-JK
21 Mei 2014 14:23 WIB
Deklarasai Jokowi-Jusuf Kalla Bakal Capres-Cawapres PDI-Perjuangan Joko Widodo (kiri) dan Jusuf Kalla (kanan) mendeklarasikan sebagai pasangan calon Presiden dan Cawapres di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Senin (19/5). Pasangan Jokowi - Jusuf Kalla itu diusung empat partai yaitu PDI-Perjuangan, NasDem, PKB, dan Hanura. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Aliansi Nasionalis-Nahdliyin memberikan dukungan kepada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Hal itu disampaikan pendiri Aliansi Nasionalis-Nadhliyin, Edwin Henawan Soekawati di Jakarta, Rabu.
Menurut Edwin, eksponen yang tergabung dalam aliansi tersebut seperti tokoh Pemuda Demokrat Indonesia, tokoh dari Partai Penegak Demokrasi Indonesia(PPDI), PNBK, tokoh PB Nahdatul Ulama (NU), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ansor, Alumni PMII, FKGMNU, dan Syarikat Buruh Muslim Indonesia, pasangan Jokowi-JK merupakan koalisi kerakyatan yang sesungguhnya.
"Pasangan Jokowi-JK mencerminkan koalisi rakyat yang sesungguhnya yaitu gabungan nasionalis yang merupakan kaum marhaenis, kebangsaan bersama kaum nahdliyin. Ini koalisi rakyat yang sesungguhnya," kata Edwin di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan dukungan kepada pasangan Jokowi-Jusuf Kalla karena ada kesamaan idiologi yang mereka anut.
"Di satu sisi Jokowi dianggap mewakili pikiran-pikiran Bung Karno sedang JK dianggap mewakili pikiran-pikiran Hasyim Ashari. Jadi bukan asal-asal mendukung," katanya.
Disamping itu, Aliansi Nasionalis-Nahdliyin yang memiliki komitmen terhadap Pancasila, UUD 1945 dan NKRI.
Selama ini, UUD 1945 dan Pancasila sudah terpinggirkan dalam praktik kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Hal itu disampaikan pendiri Aliansi Nasionalis-Nadhliyin, Edwin Henawan Soekawati di Jakarta, Rabu.
Menurut Edwin, eksponen yang tergabung dalam aliansi tersebut seperti tokoh Pemuda Demokrat Indonesia, tokoh dari Partai Penegak Demokrasi Indonesia(PPDI), PNBK, tokoh PB Nahdatul Ulama (NU), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ansor, Alumni PMII, FKGMNU, dan Syarikat Buruh Muslim Indonesia, pasangan Jokowi-JK merupakan koalisi kerakyatan yang sesungguhnya.
"Pasangan Jokowi-JK mencerminkan koalisi rakyat yang sesungguhnya yaitu gabungan nasionalis yang merupakan kaum marhaenis, kebangsaan bersama kaum nahdliyin. Ini koalisi rakyat yang sesungguhnya," kata Edwin di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan dukungan kepada pasangan Jokowi-Jusuf Kalla karena ada kesamaan idiologi yang mereka anut.
"Di satu sisi Jokowi dianggap mewakili pikiran-pikiran Bung Karno sedang JK dianggap mewakili pikiran-pikiran Hasyim Ashari. Jadi bukan asal-asal mendukung," katanya.
Disamping itu, Aliansi Nasionalis-Nahdliyin yang memiliki komitmen terhadap Pancasila, UUD 1945 dan NKRI.
Selama ini, UUD 1945 dan Pancasila sudah terpinggirkan dalam praktik kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Tags: