Akademisi: Peralihan pemerintahan akan berjalan mulus
23 September 2024 19:26 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) memperkenalkan Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih untuk masa bakti 2024-2029 Prabowo Subianto (kiri) kepada Pemimpin Takhta Suci Vatikan Sri Paus Fransiskus (tengah) sebelum upacara penyambutan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Pertemuan tersebut membahas hubungan bilateral antara Indonesia dan Vatikan sekaligus membahas isu-isu global, khususnya perdamaian di seluruh konflik perang yang melanda sejumlah negara di dunia. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Akademisi Universitas Trisakti Dr. Trubus Rahardiansyah mengatakan bahwa masa peralihan pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan berjalan mulus seperti yang diharapkan Kepala Negara.
"Setelah Pemilu 2024 kemarin tidak ada gejolak yang berarti," kata Trubus ketika dihubungi di Jakarta, Senin.
Menurut dia, peralihan pemerintahan akan berjalan sesuai yang dikehendaki Presiden Jokowi, karena saat ini tidak ada gejolak yang berarti bahkan sejak selesai Pilpres 2024.
Ia menjelaskan bahwa situasi seperti ini tidak terjadi pada tahun 2019 lalu, di mana ketika itu setelah Pilpres masih ada gejolak yang belum juga reda.
Untuk itu, Pengamat Kebijakan Publik itu menilai bahwa peralihan kepemimpinan tertinggi di Indonesia akan berjalan sesuai yang dikehendaki Presiden Joko Widodo yaitu berjalan mulus.
"Pilpres kali ini juga tidak sepanas tahun 2019. Jadi saya berpandangan bahwa peralihan akan berjalan 'smooth'," tuturnya.
Selain itu, lanjut Trubus Pilkada serentak 2024 juga mempengaruhi konsentrasi massa, karena mereka lebih fokus pada daerah masing-masing, daripada memperhatikan isu nasional.
"Pilkada serentak ini juga memberi andil besar. Tidak hanya itu isu-isu yang sekarang muncul seperti akun Fufufafa juga tidak begitu berpengaruh," katanya.
Ia memastikan bahwa peralihan pemerintahan dari Presiden Joko Widodo kepada Prabowo Subianto berjalan dengan lancar serta damai.
Sesuai tahapan Pemilihan Presiden 2024, presiden dan wakil presiden terpilih, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, akan dilantik pada 20 Oktober mendatang.
Baca juga: Jokowi minta tak ada "riak-riak" sampai pemerintahan baru terbentuk
Baca juga: Presiden ingin pemerintahan baru bisa berlari kencang setelah dilantik
"Setelah Pemilu 2024 kemarin tidak ada gejolak yang berarti," kata Trubus ketika dihubungi di Jakarta, Senin.
Menurut dia, peralihan pemerintahan akan berjalan sesuai yang dikehendaki Presiden Jokowi, karena saat ini tidak ada gejolak yang berarti bahkan sejak selesai Pilpres 2024.
Ia menjelaskan bahwa situasi seperti ini tidak terjadi pada tahun 2019 lalu, di mana ketika itu setelah Pilpres masih ada gejolak yang belum juga reda.
Untuk itu, Pengamat Kebijakan Publik itu menilai bahwa peralihan kepemimpinan tertinggi di Indonesia akan berjalan sesuai yang dikehendaki Presiden Joko Widodo yaitu berjalan mulus.
"Pilpres kali ini juga tidak sepanas tahun 2019. Jadi saya berpandangan bahwa peralihan akan berjalan 'smooth'," tuturnya.
Selain itu, lanjut Trubus Pilkada serentak 2024 juga mempengaruhi konsentrasi massa, karena mereka lebih fokus pada daerah masing-masing, daripada memperhatikan isu nasional.
"Pilkada serentak ini juga memberi andil besar. Tidak hanya itu isu-isu yang sekarang muncul seperti akun Fufufafa juga tidak begitu berpengaruh," katanya.
Ia memastikan bahwa peralihan pemerintahan dari Presiden Joko Widodo kepada Prabowo Subianto berjalan dengan lancar serta damai.
Sesuai tahapan Pemilihan Presiden 2024, presiden dan wakil presiden terpilih, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, akan dilantik pada 20 Oktober mendatang.
Baca juga: Jokowi minta tak ada "riak-riak" sampai pemerintahan baru terbentuk
Baca juga: Presiden ingin pemerintahan baru bisa berlari kencang setelah dilantik
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: