Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya membangkitkan minat generasi muda daerah ini terhadap kesenian tradisional, salah satunya dengan mengadakan Festival Jathilan Bantul 2024 beberapa waktu lalu.

"Salah satu tujuan dari penyelenggaraan Festival Jathilan adalah pelestarian budaya dan memastikan generasi muda memiliki kecintaan pada kesenian tradisional," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Yanatun Yunadiana dalam keterangannya di Bantul, Senin.

Baca juga: Festival Kulminasi Matahari ditargetkan masuk KEN 2025

Menurut dia, dengan tumbuhnya rasa cinta dan memiliki pada diri generasi muda, maka akan lebih mudah untuk merawat dan melestarikan kesenian jathilan.

"Jathilan ini warisan budaya yang sarat akan makna. Banyak nilai-nilai kearifan lokal yang harus dijaga dan dipertahankan. Kami harap kegiatan itu mampu membangkitkan minat generasi muda terhadap kesenian tradisional," katanya.

Festival Jathilan Bantul bekerjasama dengan Forum Komunitas Jathilan Bantul (FKJB) yang digelar selama dua hari pada 21 dan 22 September tersebut didukung dengan anggaran Dana Keistimewaan (Danais) DIY.

Baca juga: Suasana Floriade 2024, perayaan musim semi terbesar di Australia

Menurut dia, terdapat 17 perwakilan dari setiap kecamatan yang berpartisipasi dalam Festival Jathilan tersebut, peserta secara bergantian menampilkan kesenian tradisional tersebut masing-masing dengan durasi sekitar lima menit.

"Untuk penampil pertama peserta dari Kecamatan Banguntapan, yang mengisi panggung utama dengan kostum yang rancak. Kemudian dari Kecamatan Jetis yang mengenakan sorban putih selayaknya kostum para wali," katanya.

Dia mengatakan, seluruh penampilan jathilan dinilai oleh dewan juri, dengan kriteria penilaian berupa unity atau kesatuan utuh dalam penyajian, harmoni, atraktif, dan kreativitas.

Baca juga: Dispora Kota Tangerang-GP Ansor gelar Festival Maulid Nusantara