Dinas TPHBun Sulsel raih penghargaan dari Kementan
23 September 2024 17:56 WIB
Perwakilan Dinas THPBun Sulsel bersama daerah lain menerima penghargaan dari Kementan di Bogor, Senin (23/9/2024). ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel
Makassar (ANTARA) -
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHBun) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali menunjukkan prestasinya dengan menyabet penghargaan sebagai daerah dengan kinerja penyaluran pupuk bersubsidi terbaik tingkat provinsi.
Penghargaan bergengsi ini diberikan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia dalam acara Pertemuan Pengelolaan Pupuk Bersubsidi yang diselenggarakan di Bogor, Jawa Barat, Senin.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas TPHBun Sulsel Mario Mega, dalam keterangannya diterima di Makassar, menyatakan pencapaian ini merupakan hasil dari kerja sama yang baik antara berbagai pihak terkait.
Ia mengatakan, pengelolaan pupuk bersubsidi yang dilaksanakan oleh Dinas TPHBun Provinsi Sulsel berhasil dioptimalkan sehingga penyalurannya relatif lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.
Baca juga: Bantuan Reguler Kementan untuk Sulsel 2024 senilai Rp365,32 miliar.
"Hal ini tidak lepas dari kontribusi dinas pertanian kabupaten/kota, tim admin, tim verifikasi dan validasi, PIHC, distributor, kios, penyuluh pertanian, hingga para petani," ujarnya.
Mario menjelaskan penghargaan ini merupakan pengakuan atas keberhasilan Dinas TPHBun Sulsel dalam mengelola distribusi pupuk bersubsidi dengan efisien dan tepat sasaran.
Pada tahun 2024, kata dia, Dinas TPHBun Sulsel memperoleh alokasi pupuk bersubsidi dalam jumlah besar, antara lain Urea sebanyak 407.492 ton, NPK 370.193 ton, NPK Formula Khusus 42.118 ton, dan Pupuk Organik 49.552 ton. Semua pupuk tersebut berhasil disalurkan dengan kinerja yang dinilai lebih baik dari rata-rata nasional.
Kepala Dinas TPHBun Sulsel Imran Jausi menyampaikan rasa bangganya atas penghargaan tersebut.
Baca juga: Pemprov: Sektor pertanian dominasi penyaluran KUR di Sulsel
"Penghargaan ini merupakan bukti nyata dari kerja keras seluruh jajaran Dinas TPHBun Sulsel serta sinergi yang baik antara pemerintah daerah, distributor, kios, dan petani. Kami bersama-sama memastikan pupuk bersubsidi tepat sasaran dan tepat waktu," ujarnya.
Lebih lanjut, Imran Jausi menegaskan penghargaan ini akan menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kinerja dalam pengelolaan pupuk bersubsidi, sesuai dengan arahan Penjabat Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh.
"Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik guna mendukung produktivitas pertanian berkelanjutan di Sulawesi Selatan dan meningkatkan kesejahteraan para petani," katanya.
Pada acara yang sama, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan, juga mendapatkan penghargaan sebagai daerah terbaik dalam implementasi Kartu Tani. Penerapan Kartu Tani di Pinrang dinilai berhasil memperlancar distribusi pupuk bersubsidi dan memudahkan akses bagi para petani.
Baca juga: Mentan pastikan tambahan anggaran Rp14 triliun untuk pupuk subsidi
Penghargaan ini diharapkan dapat terus memacu peningkatan kinerja sektor pertanian di Sulsel, serta memperkuat upaya dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHBun) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali menunjukkan prestasinya dengan menyabet penghargaan sebagai daerah dengan kinerja penyaluran pupuk bersubsidi terbaik tingkat provinsi.
Penghargaan bergengsi ini diberikan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia dalam acara Pertemuan Pengelolaan Pupuk Bersubsidi yang diselenggarakan di Bogor, Jawa Barat, Senin.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas TPHBun Sulsel Mario Mega, dalam keterangannya diterima di Makassar, menyatakan pencapaian ini merupakan hasil dari kerja sama yang baik antara berbagai pihak terkait.
Ia mengatakan, pengelolaan pupuk bersubsidi yang dilaksanakan oleh Dinas TPHBun Provinsi Sulsel berhasil dioptimalkan sehingga penyalurannya relatif lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.
Baca juga: Bantuan Reguler Kementan untuk Sulsel 2024 senilai Rp365,32 miliar.
"Hal ini tidak lepas dari kontribusi dinas pertanian kabupaten/kota, tim admin, tim verifikasi dan validasi, PIHC, distributor, kios, penyuluh pertanian, hingga para petani," ujarnya.
Mario menjelaskan penghargaan ini merupakan pengakuan atas keberhasilan Dinas TPHBun Sulsel dalam mengelola distribusi pupuk bersubsidi dengan efisien dan tepat sasaran.
Pada tahun 2024, kata dia, Dinas TPHBun Sulsel memperoleh alokasi pupuk bersubsidi dalam jumlah besar, antara lain Urea sebanyak 407.492 ton, NPK 370.193 ton, NPK Formula Khusus 42.118 ton, dan Pupuk Organik 49.552 ton. Semua pupuk tersebut berhasil disalurkan dengan kinerja yang dinilai lebih baik dari rata-rata nasional.
Kepala Dinas TPHBun Sulsel Imran Jausi menyampaikan rasa bangganya atas penghargaan tersebut.
Baca juga: Pemprov: Sektor pertanian dominasi penyaluran KUR di Sulsel
"Penghargaan ini merupakan bukti nyata dari kerja keras seluruh jajaran Dinas TPHBun Sulsel serta sinergi yang baik antara pemerintah daerah, distributor, kios, dan petani. Kami bersama-sama memastikan pupuk bersubsidi tepat sasaran dan tepat waktu," ujarnya.
Lebih lanjut, Imran Jausi menegaskan penghargaan ini akan menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kinerja dalam pengelolaan pupuk bersubsidi, sesuai dengan arahan Penjabat Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh.
"Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik guna mendukung produktivitas pertanian berkelanjutan di Sulawesi Selatan dan meningkatkan kesejahteraan para petani," katanya.
Pada acara yang sama, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan, juga mendapatkan penghargaan sebagai daerah terbaik dalam implementasi Kartu Tani. Penerapan Kartu Tani di Pinrang dinilai berhasil memperlancar distribusi pupuk bersubsidi dan memudahkan akses bagi para petani.
Baca juga: Mentan pastikan tambahan anggaran Rp14 triliun untuk pupuk subsidi
Penghargaan ini diharapkan dapat terus memacu peningkatan kinerja sektor pertanian di Sulsel, serta memperkuat upaya dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: