Kairo (ANTARA News) - Calon Presiden Mesir, mantan Panglima Abdel Fatah Al Sisi memimpin perolehan suara dalam pemilihan presiden (Pilpres) bagi warga negara Mesir di luar negeri.

Dalam perhitungan suara awal di Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal Mesir di beberapa negara menunjukkan Capres Al Sisi memimpin, kantor berita Mesir MENA melaporkan, Selasa.

Perolehan suara Al Sisi di Kedutaan dan Konsulat Mesir di negara-negara seperti Tiongkok, Jepang, Selandia Baru dan Australia mengungguli capres Hamdeen Sabahai mencapai di atas 95 persen, katanya.

Pelaksanaan Pilres di luar negeri itu di gelar di Kedubes dan Konsulat Mesir di 124 negara di lima benua.

Komisi Pemilihan Presiden mengatakan, keikutsertaan warga Mesir di perantaun dalam Pilpres ini berkisar 300.000 pemilih atau tiga kali lipat dibanding referendum penentuan konstitusi pada Januari lalu.

Sedianya Pilpres di luar negeri ini ditetapkan berlangsung selama empat hari dari 15-18 Mei 2014, namun ditambah satu hari hingga 19 Mei akibat membludaknya pengguna hak pilih.

Pilpres di luar negeri ini diadakan lebih awal dari Pilpres dalam negeri yang akan digelar dua hari pada 26-27 Mei, pekan depan.

Kementerian Luar Negeri Mesir mengungkapkan bahwa warga Mesir di pertantauan antusias menggunakan hak pilih mereka.

Pilpres di Negeri Piramida ini akan berlangsung satu putaran, karena hanya diikuti dua calon presiden, yaitu Al Sisi dan tokoh sayap kiri Hamdeen Sabahi.

Banyak kalangan pengamat memperkirakan, Al Sisi akan memenangkan pertarungan tersebut untuk menggantikan Presiden Mohamed Moursi yang digulingkan pada Juli tahun lalu.

Hamdeen Sabahi dalam pemilu presiden tahun 2012, yang dimenangkan Presiden Moursi, menduduki urutan kedua.

Al Sisi dan Sabahi dikenal sebagai tokoh-tokoh yang berperan penting penggulingan Presiden Moursi setelah demo besar 30 Juni 2013 anti-pemerintahan Moursi.

Ikhwanul Muslimin pendukung Moursi memboikot Pilpres tersebut dan berikrar akan terus melancarkan aksi protes anti-pemerintah. (M043/AK)