Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi menegaskan pentingnya diplomasi ekonomi dalam rangka meningkatkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Tunisia.

"Kita mempunyai sejarah panjang dan penting dalam hubungan bilateral Indonesia-Tunisia. Sebab itu, sejarah mesti diterjemahkan dalam konteks kekinian untuk menguatkan diplomasi ekonomi, khususnya dalam rangka meningkatkan kerja sama ekonomi yang akan membawa manfaat dan kemaslahatan bersama," kata Dubes Zuhairi saat wawancara dengan Jawhara TV pada Senin.

Sementara itu, melalui siaran pers KBRI Tunis di Jakarta, Senin, Dubes juga berpendapat bahwa pengembangan kerja sama di sektor e-commerse dan keterlibatan kaum muda di sektor ekonomi masih perlu dilakukan.

"Di Indonesia dan Tunisia, mereka yang aktif di sektor e-commerse pada umumnya adalah kaum muda. Di sini, fajar kebangkitan ekonomi melalui kecerdasan ekonomi akan diprakarsai para enterpreneur muda", katanya.

Dubes Zuhairi menambahkan bahwa momentum kerja sama ekonomi sangat terbuka karena kedua negara mempunyai komitmen untuk merealisasikan Preferential Trade Agreement (PTA).

"Sejak 2018 kedua negara telah memancangkan upaya kerja sama ekonomi melalui Preferential Trade Agreement. Dan, Alhamdulillah kedua negara telah menyepakati 249 item perdagangan yang akan menjadi momentum tonggak peningkatan perdagangan dan kerja sama ekonomi dalam konteks yang lebih luas," katanya.

Selain itu, lanjut Dubes, Indonesia juga ingin melakukan investasi di sejumlah proyek strategis di Tunisia untuk kemaslahatan kedua negara, selain menggalakkan kerja sama di bidang kebudayaan, pendidikan, dan pariwisata.

Sebagai implementasi dan meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara, pada 18 September lalu, KBRI Tunis menggelar Forum Bisnis Indonesia dengan mengusung tema "Kebudayaan dan Perdagangan di Era Digital" di Sousse, Tunisia.

Pada forum itu Dubes mengenalkan dua e-commerce karya anak muda Indonesia, yaitu Tokopedia dan Aruna untuk dikenalkan sekaligus dijajaki kerja sama di antara pelaku usaha kedua negara, khususnya kaum muda.

Selain Dubes, Forum Bisnis Indonesia juga dihadiri KADIN Sousse, pengusaha Tunisia, Atase Perdagangan KBRI Kairo Muhammad Syahran Bakti, CEO Aruna Farid Naufal Aslam, Senior Public Policy and Government Relations Tokopedia Ilham Shidqi Nur Rahmat dan Traditional Textile Specialist Batik House Indonesia Venny Alamsyah.

Baca juga: Dubes Zuhairi paparkan diplomasi ekonomi RI-Tunisia yang meningkat
Baca juga: Dubes Zuhairi: Inisiatif Indonesia bangun kawasan Afrika disambut baik
Baca juga: Perundingan Indonesia-Tunisia PTA tuntaskan pembahasan teks utama