Mataram (ANTARA) - Sebanyak 53 orang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Syeikh Zainuddin NW Anjani Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami keracunan massal usai menyantap nasi yang dibeli disalah satu rumah makan.

Kapolsek Suralaga Iptu Bambang Supriyanto di Lombok Timur, Senin mengatakan, kasus Keracunan massal tersebut terjadi Minggu malam, usai peringatan ad zikrol Hauliyah MDQH NW Anjani ke-53 yang bertempat di komplek Ponpes Syeikh Zainuddin NW Anjani.

“Para santri diduga keracunan setelah menyantap makanan yang diberikan oleh panitia,” katanya.

Usai menyantap nasi tersebut, tak berapa lama para santri mengalami rasa mual, pusing, muntah, bahkan saat buang air besar (BAB) encer, melihat kejadian tersebut para korban langsung dilarikan ke Puskesmas dan klinik terdekat, seperti Klinik Syeikh Zainuddin, PKM Lenek, Kerongkong dan PKM Pringgesela untuk mendapatkan perawatan intensif.


“Santri yang dinyatakan kondisinya sudah membaik diberikan untuk pulang, sedangkan yang belum membaik dirawat inap, dan kasus ini langsung di laporkan ke Polisi,” katanya.

Baca juga: Tim pengamanan Presiden korban keracunan di Tasikmalaya sudah sembuh
Baca juga: Pemkot Palangka Raya selidiki penyebab keracunan massal siswa SD


Anggota Polsek yang mendapatkan laporan langsung menuju TKP, serta melakukan olah TKP, termasuk membawa sisa nasi yang diduga sebagai penyebab para santri alami keracunan, untuk diperiksa di Balai POM.

“Kasusnya kini dalam penyelidikan,” katanya.

Jumlah santri yang alami keracunan makanan sebanyak 53 orang, dan para santri tersebut telah mendapat perawatan di puskesmas dan klinik terdekat dari TKP.

Baca juga: Undip: 10 mahasiswa baru diduga keracunan sudah pulang dari RS
Baca juga: Polisi uji makanan yang diduga sebabkan pelajar Aceh keracunan massal
Baca juga: BPOM ajak masyarakat jaga kesehatan lewat pangan aman konsumsi