Padang (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang, Sumetera Barat, menyatakan, kemungkinan besar ada pengurangan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) dibanding Pileg 2014.

Koordinator Devisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Data Informasi, Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga KPU Padang, Yusrin Trinanda, di Padang, Selasa, mengatakan, untuk perhitungan sementara, dalam pemutakhiran data pemilih, dibanding Pileg 9 April 2014, untuk Pilpres 9 Juli 2014, memang mengalami pengurangan, namun itu masih dalam tahap pemutakhiran.

"KPU menemukan banyak data ganda, pindah, dan meninggal, dimana daftar Pemilih Sementara (DPS) pemutakhiran untuk Pilpres yang dilakukan minggu lalu adalah 632.940 jiwa, dengan 1.604 Tempat Pemungutan Suara (TPS)," kata Yusrin.

Ia menambahkan, sedangkan saat Pileg 9 April 2014, jumlah DPT tercatat mencapai 633.238 jiwa, dengan 1.791 TPS.

KPU Padang, menegaskan, data hingga saat ini belum final, sebab masih terus melakukan pendataan, dimana petugas terkait masih turun ke lapangan dan mendata ulang, masyarakat untuk masuk dalam Pilpres mendatang.

"Namun, melihat kondisi saat ini, kemungkinan besar masih akan ada pengurangan jumlah pemilih, hingga DPT ditetapkan nantinya," jelasnya.

KPU Padang menjelaskan, perkiraan awal, untuk data ganda dapat mencapai angka enam ribu data, sedangkan untuk yang pindah berada diangka 2,5 ribu.

"Memang untuk pengurangan jumlah DPT nantinya diperkirakan akan sangat besar, namun untuk pastinya kita perlu menunggu penetapan DPT nantinya, dimana pemutakhiran data masih akan berlangsung hingga Juni 2014," katanya.

Sehubungan dengan itu, KPU Padang, juga meminta masyarakat, aktif untuk melapor, jika mereka pindah, dengan mendatangi petugas pemutakhiran data yang ada disetiap kelurahan, agar saat pencoblosan tidak ada masyarakat yang tak terdata.

Terkait hal tersebut, KPU Padang juga menegaskan, nantinya jumlah maksimal pemilih di satu TPS maksimal mencapai 800 orang, sehingga jumlah TPS juga dapat berkurang.

"Jika jumlah TPS berkurang, tentu akan pengabungan, sehingga tidak tertutup kemungkinan ada perubahan tempat TPS bagi masyarakat dalam memilih dibanding Pileg lalu," jelasnya. (*)