Kabupaten Badung (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebutkan ada dua sektor potensial bagi startup Indonesia untuk dapat dikembangkan usai melewati masa "tech winter" keduanya ialah sektor agrikultur dan perikanan.

"Agrikultur dan perikanan menjadi sektor yang menjanjikan untuk para pelaku industri startup Indonesia masuk ke dalamnya karena pertumbuhan nilainya yang menjanjikan meski adanya tantangan ekonomi global," kata Budi di Kabupaten Badung, Bali, Senin.

Tech Winter mengacu pada berjatuhannya perusahaan-perusahaan teknologi dan rintisan akibat menurunnya kinerja serta minat investor untuk melakukan pendanaan dan fenomena ini dialami banyak startup di Indonesia usai pandemi COVID-19.

Baca juga: Indonesia punya ekosistem paling dinamis pengembangan startup di ASEAN

Meski tech winter dihadapi banyak startup, namun Budi melihat bahwa untuk startup yang bergerak di dua sektor itu justru mengalami pertumbuhan.

Ia mengatakan pada tahun lalu misalnya secara global terlihat bahwa sektor agrikultur dan perikanan masuk dalam daftar 15 sektor terbesar dengan nilai valuasi yang tinggi setelah dikembangkan oleh startup digital.

Mengacu pada laporan yang dirilis pada 2023 berjudul "Startup Report 2023" dari DSInnovate diketahui untuk startup aquatech (perikanan dan kelautan) berhasil menciptakan nilai valuasi 123 juta dolar AS dan startup agritech (peternakan) mencapai valuasi 26 juta dolar AS.

Baca juga: Kemenkominfo fasilitasi startup Indonesia raih investasi Rp2,6 triliun

Menurut Budi ada banyak model bisnis yang dapat dieksplorasi dalam dua sektor tersebut terutama berhubungan dengan tantangan yang belum terjawab seperti masalah rantai pasok, mendorong produktivitas pelaku ekosistem di kedua sektor, dan keberlanjutan lingkungan.

Ia tak lupa memberikan contoh nyata dari startup agritech dan aquatech yang telah sukses dari negara-negara lain, contoh pertama ialah startup asal India bernama Aquaconnect yang bergerak sebagai pelaku aquatech.

Menurutnya perusahaan itu berhasil menghadirkan solusi Service-as-a-Service (SaaS) untuk akuakultur atau budidaya ternak di perairan dengan memanfaatkan data penginderaan satelit jarak jauh.

Baca juga: Kemenkominfo prioritaskan modal "in-kind" jadi bekal startup pemula

Dari sektor agritech, Budi mencontohkan startup Brazil sebagai contoh sukses yaitu Arado. Perusahaan startup yang berdiri di 2021 itu berhasil menjadi penyedia solusi menghubungkan petani kecil dengan para konsumen yang tepat sehingga dapat mengurangi masalah sampah makanan serta mengurangi emisi karbon.

Berkaca dari contoh-contoh itu, Budi berharap para pelaku startup Indonesia bisa mengambil langkah baru untuk membesarkan kedua sektor tersebut agar bisa bangkit dan bertumbuh usai sebelumnya mengalami masa tech winter.

"Pemerintah menyadari dua sektor ini berperan penting untuk akselerasi ekonomi nasional maka dari itu saya mengajak para pelaku industri startup untuk bisa memperhatikan sektor-sektor potensial ini," ujar Budi.

Baca juga: Ragam upaya Kemenkominfo percepat pertumbuhan UMKM Digital dan startup

Baca juga: Saingi Jerman, Airlangga sebut startup RI peringkat ke-6 terbanyak