Jakarta (ANTARA) - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Provinsi DKI Jakarta dari jalur independen atau perseorangan Kun Wardana Abyoto menyoroti pembangunan kesadaran dari tingkat RT dan RW untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait seni kebudayaan.

Hal itu Kun sampaikan dalam acara "Dialog Publik Seni Bersama Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur 2024” yang diinisiasi Dewan Kebudayaan Jakarta (DKJ) di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Senin.

"Kita harus memiliki kekuatan dari 'grass roots' (akar rumput). Pengutamaan nilai-nilai modal sosial sebetulnya dimulai dari lingkungan kita, RT-RW, kelurahan dan seterusnya," kata Kun.

Kun menjelaskan, banyak orang lupa bahwa masyarakat Jakarta punya modal sosial, misalnya, budaya gotong-royong. Dari modal sosial tersebut, terkandung pula modal budaya.

Karena itu, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait budaya di Jakarta, harus dimulai dari bawah, yakni dengan memanfaatkan lingkungan sekitar seperti RT dan RW.

Baca juga: Polisi kerahkan 1.321 personel jaga pengundian nomor urut di KPUD
Baca juga: Pilkada Jakarta dinilai tidak mencerminkan aspirasi masyarakat


Kun menilai, RT-RW ini bukan hanya perpanjangan tangan dari pemerintahan
setempat, namun bisa digunakan untuk pemberdayaan masyarakat.

Dia memberikan contoh di Singapura yang masyarakatnya membentuk pusat komunitas. Di sana, masyarakat bisa berdialog di lingkungan, bertukar pikiran ehal ini pun juga akan berpengaruh terhadap pengembangan budaya.

Selain itu, hal ini juga bisa semakin membangun pengetahuan dan kecintaan generasi muda terutama anak-anak di lingkungan yang semakin lama akan berkembang tersebar ke seluruh lapisan masyarakat.

"Jadi penjenjangan itu harus dimulai dari bawah. Sehingga semua akan sadar memiliki 'awareness' terhadap budaya itu sendiri," katanya.

Dia ingin mengembangkan itu. "Dari 'grass roots' terus ke kelurahan, kecamatan hingga tingkat kota. Sehingga kecintaan mereka terhadap budaya, kearifan lokal itu semakin meningkat," kata Kun.