Jakarta (ANTARA) - Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta menilai tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak mewakili aspirasi masyarakat.
"Hari ini kita aspirasikan kekecewaan masyarakat miskin kota atau masyarakat Jakarta, yang pilkada tahun ini tidak berpihak kepada rakyat atau mewakili aspirasi rakyat," kata Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta Minawati.

Saat menyatakan sikap di depan KPU DKI Jakarta di Jalan Salemba Raya, Senen, Jakarta Pusat, Senin, Minawati menyebutkan, masih banyak permasalahan di Jakarta yang belum terselesaikan.

JRMK menilai demokrasi saat ini sedang tidak baik-baik saja sehingga kepercayaan masyarakat kepada tiga pasangan calon (paslon) yang maju di Pilkada Jakarta 2024 telah hilang.
"Ini bukan keputusan kami, bukan keputusan koordinator JRMK, tidak, ini keputusan warga Jakarta dan kami sudah rapat berkali-kali dan kita sudah bahas kenapa tidak pilih A, tidak pilih B. Kami menyatakan sikap untuk golput," ujar Minawati.

Baca juga: Polisi kerahkan 1.321 personel jaga pengundian nomor urut di KPUD

Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta menyatakan sikap pencoblosan tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur saat Pilkada DKI Jakarta 2024 di Jalan Salemba Raya, Senen, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2024). (ANTARA/Siti Nurhaliza)

Menurut Minawati, jika masyarakat memilih salah satu paslon saat pilkada nanti, maka sama saja mendukung kecurangan, cara berpikir dan cara paslon bekerja.
"Kita golput, adalah salah satu perlawanan kalau demokrasi enggak baik-baik saja. Kita sudah pelajari tiga-tiganya, tidak ada yang yang mewakili aspirasi rakyat," kata Minawati.

Perlawanan ini juga berkaca dari kasus Kampung Bayam yang sampai sekarang belum terselesaikan dan adanya kasus pedagang kaki lima (PKL) yang tergusur dan tidak berdagang.

"Tidak ada dialog dua arah, tidak ada komunikasi yang baik antara pemerintah dengan rakyat," tegas Minawati.

Baca juga: KPU laksanakan debat cagub-cawagub Pilkada DKI Jakarta tiga kali
Koordinasi Aksi JMRK Andi mengatakan, aksi ini sebagai perlawanan dan bukti bahwa proses demokrasi ini tidak memberikan ruang bagi warga untuk mengusulkan jagoannya.

"Karena ada proses demokrasi yang dalam konteks pilkada tidak melalui proses membuka ruang partisipasi bagi warga Jakarta untuk mengusulkan calonnya," tegas Andi.

Adapun anggota JMRK ini terdiri dari 32 kampung di Jakarta, mulai dari Jakarta Barat, Jakarta Timur dan terbanyak dari Jakarta Utara. Selain itu, JMRK ini juga berisikan para pedagang kaki lima, dan warga yang memiliki keluhan yang sama terkait demokrasi.
KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga paslon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada Minggu (22/9).

Ketiga paslon tersebut adalah Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel), Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen.