"Terkait dugaan remaja remaja melompat ke sungai karena takut polisi patroli, Kompolnas menunggu pembuktian sesuai fakta," kata Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Poengky juga menjelaskan sudah merupakan tugas polisi untuk melakukan pencegahan kejahatan dan menjaga pemeliharaan, keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) dengan cara patroli sehingga Kompolnas mendukung pelaksanaan patroli secara rutin.
Baca juga: Polisi sebut tak ada luka dan patah tulang dari mayat Kali Bekasi
"Kompolnas berharap pemeriksaan dilakukan dengan hati-hati, tidak terburu-buru dan melibatkan para ahli," katanya.
Dia juga mengharapkan masyarakat untuk sabar menunggu hasil pemeriksaan. "Kami yakin Polda Metro Jaya akan transparan dalam mengungkap kasus ini," katanya.
Kompolnas akan mengawasi penanganan kasus ini. "Kami juga mengharapkan jika ada keluarga yang kehilangan anggota keluarganya, yang diduga merupakan salah satu dari 7 jenazah, untuk segera melapor ke RS Polri Kramat Jati agar semuanya dapat diidentifikasi," kata Poengky.
Baca juga: Mayat Kali Bekasi, 15 orang ditetapkan sebagai tersangka
"Mereka menceburkan diri ke sungai karena ketakutan adanya patroli yang lewat atau yang menegurnya. Menegurnya sejauhmana ini sedang kami dalami," katanya di Bekasi, Minggu (22/9).
Dari pengakuan teman korban yang tertangkap, kata Kapolda, mereka akan merayakan ulang tahun. Namun, polisi tidak menemukan kue ulang tahun dan hanya mendapatkan senjata tajam (sajam).
"Tadi informasinya katanya ulang tahun. Ulang tahun mana kuenya? Tempatnya 'kan tidak mungkin ulang tahun di sini. Dan yang lebih memperlihatkan ada beberapa sajam," katanya.