Ankara (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan, Minggu (22/9), menyerukan untuk dunia di mana tidak ada anak yang tidur dalam keadaan lapar, pendidikan adalah hak dan negara-negara selatan diakui sebagai inovator teknologi, bukan hanya konsumen.

Berbicara di Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (KTT PBB) tentang Masa Depan di New York, Hasan menyoroti tantangan global yang mendesak, termasuk situasi di Gaza, dampak perubahan iklim, dan kesenjangan pembangunan antara negara-negara di belahan bumi selatan dan utara.

Dia menekankan perlunya segera mengatasi keamanan pangan, akses ke pendidikan dan perubahan iklim.

Hasan menunjukkan bahwa jutaan anak di seluruh dunia kehilangan hak atas pendidikan dan menekankan pentingnya menjembatani kesenjangan ilmiah dan teknologi antara negara-negara di belahan bumi selatan dan utara.

Dia juga mengusulkan untuk mempertahankan kerja sama medis yang dimulai selama pandemi COVID-19 dan mendirikan dana sains global untuk mendorong solusi inovatif terhadap tantangan global.

Dia juga menyerukan kerja sama, bukan persaingan global, dalam membentuk masa depan yang lebih adil.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Malaysia sambut putusan PBB hapus pendudukan ilegal Israel
Baca juga: Malaysia sambut resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Gaza
Baca juga: Malaysia kecewa hak veto halangi Palestina jadi anggota penuh PBB