Pada awal perdagangan Senin pagi, rupiah melemah tiga poin atau 0,02 persen menjadi Rp15.153 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.150 per dolar AS.
Pada pekan lalu, Bank Indonesia telah melakukan pemangkasan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6 persen. Ariston menuturkan pemangkasan suku bunga bisa menjadi stimulus bagi perekonomian Indonesia.
Selain itu, lanjut dia, sentimen pasar terhadap risiko terlihat positif pagi ini, di mana indeks saham Asia di area hijau. Hal itu juga dipengaruhi pemotongan suku bunga kebijakan, Fed Funds Rate (FFR) oleh bank sentral Amerika Serikat (AS).
Dalam pengumuman hasil Federal Open Market Committee (FOMC) Amerika Serikat (AS) September 2024, bank sentral AS atau The Fed memotong suku bunga Fed Fund Rate (FFR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 5 persen.
Baca juga: Berapa dana minimal yang diperlukan untuk beli Surat Utang Negara?
Baca juga: Pasar obligasi RI diprediksi beri imbal hasil 15 persen di 2024-2025
Baca juga: Analis: Optimisme konsumen pada ekonomi tahan laju pelemahan rupiah