Polisi evakuasi puluhan Suku Rohingya ke Mapolres Sukabumi
23 September 2024 00:06 WIB
Polres Sukabumi mengevakuasi puluhan Suku Rohingya, Myanmar dari rumah yang awalnya ditempati mereka di Perumahan Nuansa Indah Sari Cisolok ke Mapolres Sukabumi di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Minggu (22/9/2024) malam. ANTARA/Aditya Rohman
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Personel Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi bersama Polsek Cisolok mengevakuasi puluhan Suku Rohingya, Myanmar dari rumah kontrakan yang berada di Perumahan Nuansa Indah Baru Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jabar ke Mapolres Sukabumi yang berada di Palabuhanratu pada Minggu malam.
"Evakuasi puluhan imigran gelap tersebut dengan menggunakan truk Shabara Polres Sukabumi. Pada proses evakuasi ini puluhan personel Polres Sukabumi dikerahkan untuk melakukan pengamanan," kata Kapolsek Cisolok AKP Nandang Herawan di Sukabumi, Minggu.
Baca juga: Puluhan WNA Rohingya berencana menetap di Cisolok lima bulan
Menurut Nandang, evakuasi puluhan Suku Rohingya yang diduga telah dua hari mendiami dua rumah kontrakan di perumahan tersebut untuk kepentingan penanganan lebih lanjut.
Kasus ini pun sudah dilimpahkan dari Polsek Cisolok ke Satreskrim Polres Sukabumi, sehingga untuk penanganan saat ini wewenangnya ada di pihak satreskrim. Selain itu, tujuan dari evakuasi untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Apalagi seperti diketahui saat petugas dari Polsek dan Pemdes Cisolok datang ke lokasi ada beberapa yang melarikan diri, namun tidak lama berhasil ditemukan. Kemudian untuk memudahkan dalam mengamankan dan mengawasi para imigran gelap ini sekaligus pada saat pendataan dan pemeriksaan.
Baca juga: Puluhan Suku Rohingya Myanmar kedapatan mendiami rumah di Cisolok
Sebelum penanganan kasus ini ditangani pihak satreskrim, personel Polsek Cisolok sempat meminta keterangan dari beberapa Suku Rohignya dan terungkap mereka bisa datang ke Perumahan Nuansa Indah Baru dengan menggunakan bus umum yang diduga dari wilayah Kota Sukabumi menuju Palabuhanratu dan dilanjut ke Cisolok.
Informasi yang didapat dari mereka, dua rumah kontrakan itu dihuni oleh 24 Suku Rohingya. Selain pria, beberapa diantara mereka juga ada perempuan dan anak-anak. Rencananya, mereka akan menetap di rumah itu selama lima ke depan.
Baca juga: 7 tewas, termasuk warga Rohingya akibat tanah longsor di Bangladesh
"Evakuasi puluhan imigran gelap tersebut dengan menggunakan truk Shabara Polres Sukabumi. Pada proses evakuasi ini puluhan personel Polres Sukabumi dikerahkan untuk melakukan pengamanan," kata Kapolsek Cisolok AKP Nandang Herawan di Sukabumi, Minggu.
Baca juga: Puluhan WNA Rohingya berencana menetap di Cisolok lima bulan
Menurut Nandang, evakuasi puluhan Suku Rohingya yang diduga telah dua hari mendiami dua rumah kontrakan di perumahan tersebut untuk kepentingan penanganan lebih lanjut.
Kasus ini pun sudah dilimpahkan dari Polsek Cisolok ke Satreskrim Polres Sukabumi, sehingga untuk penanganan saat ini wewenangnya ada di pihak satreskrim. Selain itu, tujuan dari evakuasi untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Apalagi seperti diketahui saat petugas dari Polsek dan Pemdes Cisolok datang ke lokasi ada beberapa yang melarikan diri, namun tidak lama berhasil ditemukan. Kemudian untuk memudahkan dalam mengamankan dan mengawasi para imigran gelap ini sekaligus pada saat pendataan dan pemeriksaan.
Baca juga: Puluhan Suku Rohingya Myanmar kedapatan mendiami rumah di Cisolok
Sebelum penanganan kasus ini ditangani pihak satreskrim, personel Polsek Cisolok sempat meminta keterangan dari beberapa Suku Rohignya dan terungkap mereka bisa datang ke Perumahan Nuansa Indah Baru dengan menggunakan bus umum yang diduga dari wilayah Kota Sukabumi menuju Palabuhanratu dan dilanjut ke Cisolok.
Informasi yang didapat dari mereka, dua rumah kontrakan itu dihuni oleh 24 Suku Rohingya. Selain pria, beberapa diantara mereka juga ada perempuan dan anak-anak. Rencananya, mereka akan menetap di rumah itu selama lima ke depan.
Baca juga: 7 tewas, termasuk warga Rohingya akibat tanah longsor di Bangladesh
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024
Tags: