Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa dibuka melemah sebesar 5,38 poin atau 0,11 persen menjadi 5.009,62.

Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 1,39 poin (0,16 persen) ke level 855,97.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa setelah muncul banyak pemberitaan mengenai pasangan calon presiden dan wakilnya dalam pemilu mendatang maka eforia politik cenderung berkurang.

"Berkurangnya eforia tersebut bukan dikarenakan pasar merespon negatif terhadap pendeklarasian salah satu pasangan calon presiden dan wakilnya, namun lebih dikarenakan mulai adanya aksi ambil untung setelah tidak adanya momen yang dijadikan bahan ekspektasi," ujarnya.

Di sisi lain, lanjut dia, bursa saham di kawasan Asia yang cenderung mendatar turut menghambat laju IHSG BEI. Penurunan indeks harga rumah di Tiongkok dapat memberikan sentimen negatif bagi laju bursa saham Asia.

"Pelaku pasar melihat masih adanya perlambatan dalam perekonomian Tiongkok terutama dari sisi industri properti," katanya.

Sementara itu, Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa tertekannya IHSG masih dinilai cukup wajar di tengah fluktuasi harian.

Menurut dia, indeks BEI akan kembali ke area positif seiring dengan arus dana asing yang masih mengalir dan cenderung meningkat. Per 19 Mei 2014, investor asing membukukan beli bersih (foreign net buy) mencapai Rp40,68 triliun.

"Secara umum IHSG masih dalam pola uptrend, diperkirakan indeks BEI akan bergerak di kisaran 4.954 - 5.056 poin," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 164,83 poin (0,73 persen) ke level 22.869,33, indeks Nikkei naik 95,97 poin (0,69 persen) ke level 14.102,41 dan Straits Times menguat 3,11 poin (0,10 persen) ke posisi 3.265,77.