Bogor (ANTARA News) - Menikmati kuliner khas Sumatra Barat yaitu gulai paku (daun pakis) dan gulai nangka bisa dilakukan kapan saja, 24 jam sehari, khususnya untuk warga di Jakarta Timur.
Haji Indra Djambak (55), pemilik kedai ketupat "Suko Mananti", membuka tempat usahanya 24 jam nonstop setiap hari.
Indra mendirikan kedai itu, yang dalam bahasa Indonesia berarti "menanti pengunjung", mulai 1974.
Biasanya di sejumlah tempat hidangan ketupat gulai paku dan nangka hanya muncul pagi hari.
"Suko Mananti" berlokasi di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Pasar Cililitan dekat Pusat Grosir Cililitan, Jakarta Timur, berada persis di pinggiran jalan.
"Dulunya nama lokasi ini Pasar Embrio, sekarang orang-orang banyak menyebutnya depan PGC (Pusat Grosir Cililitan)," ujar Indra.
Dia mengemukakan selalu mempertahankan cita rasa masakan khas Minang Kabau, dengan kekentalan gulai serta tingkat kepedasan yang bisa dinikmati semua orang.
Olahan bumbu hidangan gulai paku dan gulai nangka di Kedai "Suko Mananti" ini diracik oleh istri Haji Indra yakni Hajah Saniar Koto (55) yang sejak gadisnya sudah berjualan ketupat di Pasar Embrio.
Selain mempertahankan cita rasa gulai, bumbu dan hidangannya, ciri khas ketupat gulai paku adalah kerupuk merah dan kerupuk kamang (opak dari singkong) yang didatangkan dari Bukit Tinggi.
"Harga per porsi saat ini Rp8.000," ujar Indra.
Mengenai harga, lanjut Indra, memiliki sejarah panjang, harga mengalami kenaikan seiring pergantian kepemimpinan Presiden.
Pada tahun 2012, kata Indra, harga gulainya Rp5.500, dan akhirnya naik lagi menjadi Rp8.000 sejak harga sembako mengalami kenaikan signifikan.
"Kami tidak ingin mengurangi porsi meski keuntungan dari penjualan tidak banyak karena harga sembako mahal. Karena kami berpikir, orang yang makan tentu tidak cukup kalau porsi dikurangi, kami berkomitmen menjaga kenikmatan para pembeli," ujarnya.
Menurut Indra pada awal beroperasi, kedai ketupatnya hanya buka pagi hingga siang hari saja.
Sejak 10 tahun terakhir, kedai miliknya sudah beroperasi selama 24 jam non stop.
Awal mula beroperasi selama 24 jam, saat saudara iparnya mengganggur tidak memiliki pekerjaan, Indra mempersilahan iparnya untuk bekerja di kedai miliknya.
Tidak disangka ide untuk membuka selama 24 jam cukup diminati, banyak juga pembeli yang datang untuk menikmati hidangan ketupat gulai paku di malam hari bahkan dini hari.
Hidangan ketupat dan gulai yang disajikan dibuat segar karena di masak setiap tiga shift yakni dari jam 04.00 WIB sampai 12.30 WIB, lalu dari jam 13.00-20.00 WIB dan di jam 20.00 sampai 04.00 WIB.
"Malah pembeli itu justru ramainya pagi dan malam hari. Rata-rata per hari shift bisa terjual sampai 100 piring ketupat, bahkan lebih," ujarnya.
Selain melayani pembeli perorangan, ketupat gulai paku "Suko Mananti" juga memiliki pelanggan tetap, tidak hanya datang dari perorangan, juga perusahaan bahkan arisan. Mereka datang dari Bogor, Tanjung Priok hingga di luar Jakarta.
"Kami melayani pesanan untuk arisan, atau kegiatan kantor. Rata-rata pesanan mereka berkisar antar 100 sampai 300 porsi," ujarnya.
Kedai Ketupat Gulai Paku "Suko Mananti" buka setiap hari, hanya libur saat hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Selama bulan puasa kedai tersebut juga beroperasi mulai pukul 17.00 WIB sampai 05.00 WIB.
"Kalau di bulan Puasa, tidak melayani pembeli yang datang sebelum beduk magrib. Kecuali kalau beli bungkus dibawa pulang. Karena pantangan buat kami, mengganggu orang yang berpuasa," ujarnya.
Selain bisa menikmati ketupat gulai paku campur gulai nangka, pengunjung juga bisa menikmati hidangan "Sala Lauk" yakni kuliner asal Kota Pariaman Sumbar. Berbentuk bulat dengan bahan dasar tepung beras yang diberi bumbu gulai dan giling ikan, lalu digoreng.
Cita rasa sala lauk sangat enak bila dinikmati bersama ketupat gulai paku, dan cemilan kerupuk kamang, semakin menambah rasa lidah yang rindu akan kampung halaman di Tanah Minang.
Menurut Indra berjualan ketupat adalah bisnis yang praktis, bisa berjualan dimana saja dan resiko rendah.
Selain berjualan ketupat, Indra adalah memiliki bisnis toko di kawasan Tanah Abang dan juga Cililitan.
Menikmati ketupat gulai paku 24 jam
20 Mei 2014 07:42 WIB
(ANTARA / Laily Rahmawati)
Oleh Laily Rahmawati
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Tags: