Washington (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Sabtu (21/9) mengatakan multilateralisme yang "lebih inklusif" diperlukan untuk menghadapi tantangan saat ini.

"Kita melihat institusi-institusi multilateral kita mengalami kesulitan – tidak mampu merespons tantangan kontemporer, apalagi tantangan di masa depan," kata Guterres dalam pembukaan KTT Hari Aksi Masa Depan.

Ia mengatakan dunia sedang "dalam masalah dan terpecah-belah" oleh konflik dan ketidaksetaraan, serta terancam oleh kekacauan iklim dan teknologi yang tidak diatur.

"Kita membutuhkan multilateralisme yang lebih inklusif, lebih efektif, dan lebih terhubung dalam keterikatan yang lebih kuat antara institusi internasional dan masyarakat.

"Itu berarti representasi yang lebih besar untuk negara-negara berkembang, dan itu berarti suara yang lebih kuat untuk Anda semua dan apa yang Anda wakili," ujarnya.

Guterres mengatakan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab "utama." "Kita tidak akan bisa menyelesaikan masalah global hari ini tanpa kontribusi dari seluruh lapisan masyarakat."

Multilateralisme yang diperbarui tidak akan terwujud dalam sehari atau hanya oleh pemerintah, katanya, saat berbicara di hadapan para peserta KTT Hari Aksi Masa Depan, yang terdiri dari para pemimpin dunia, legislator, akademisi, seniman, dan aktivis.

"Hal ini akan didorong dan diteruskan oleh Anda semua dan kelompok-kelompok yang Anda wakili. Kita telah berjuang demi ambisi. Sekarang, mari kita berjuang bersama untuk tindakan nyata," tambahnya.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Sekjen PBB: Komunitas internasional 'belum cukup berbuat" untuk Gaza
Baca juga: Jelang Sidang Umum, Sekjen PBB serukan reformasi lembaga global
Baca juga: PBB kucurkan Rp1,5 T untuk atasi krisis kemanusiaan di 10 negara
Baca juga: Sekjen PBB ingatkan negara di Pasifik akan naiknya permukaan air laut