Denpasar (ANTARA) - Universitas Primakara Denpasar, Bali, memanfaatkan dana hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk membuat aplikasi pengelolaan sampah.

“Kali ini Universitas Primakara memanfaatkan perolehan hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemendikbudristek untuk membantu memecahkan masalah pengelolaan sampah yang terjadi di Desa Peliatan, Gianyar,” kata Ketua Tim Program Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Primakara AA Istri Ita Paramitha, di Denpasar, Sabtu.

Ia menyebutkan dana hibah yang digunakan sebesar Rp24.379.000 dengan 60 persennya untuk pengembangan aplikasi dan sisanya untuk pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat setempat.

Adapun inovasi yang dilahirkan Paramitha bersama rekannya I Gusti Agung Pramesti Dwi Putri dan Ketut Tri Budi Artani adalah aplikasi Sustainable Mobile Solution (SMS).

“Kami berupaya untuk membantu Desa Peliatan dalam mengelola sampah khususnya pada program biopori yang telah dijalankan oleh masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: Kampus di Bali manfaatkan hibah Kemdikbud buat berdayakan petani

Diketahui sejak lama desa yang terletak di kawasan wisata Ubud itu masyarakatnya menjalankan teknik biopori atau lubang resapan untuk sampah organik.

Desa merasa kesulitan dalam hal pendataan jumlah lubang biopori yang dimiliki di setiap rumah tangga, sementara sebelumnya tidak ada yang melakukan pencatatan terhadap tanggal pengisian sampah pada lubang biopori mereka. Hasilnya masa panen kompos yang dihasilkan kurang maksimal.

Dengan dana hibah Kemendikbudristek itu tim pengabdian tersebut mencoba mengembangkan aplikasi SMS untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan sosial dengan memanfaatkan teknologi ramah lingkungan.

Adapun fitur utama yang dimiliki SMS, kata dia, pengelolaan bank sampah, rumah edukasi, dan notifikasi jadwal panen pupuk kompos.

Baca juga: Tim Universitas Primakara Bali juara I nasional lomba startup inovasi

“Dalam tahap pengembangan aplikasi, kami menggunakan model prototipe. Prototipe aplikasi selesai, kami langsung melakukan pengujian kepada para pengguna yaitu ibu-ibu PKK Desa Peliatan,” ujarnya.

Tim Universitas Primakara kemudian melakukan pengujian pengalaman pengguna menggunakan kuesioner User Experience Questionnaire (UEQ) demi mencapai aspek Attractiveness, Perspicuity, Efficiency, Dependability, Stimulation, dan Novelty.

Sisa dari hibah tersebut kemudian digunakan untuk kegiatan pendampingan yang dibantu dua mahasiswa yaitu Ni Kadek Yuliani dan I Kadek Dwi Helmawan sebagai fasilitator.

Ketua Tim Penggerak PKK Desa Peliatan Ni Nyoman Kawiwati mengaku senang dengan bantuan aplikasi pengelolaan sampah ini.

Baca juga: UI edukasi siswa SD di Kusamba Bali tentang sampah guna dukung SDG

“Saya berharap dengan adanya aplikasi ini akan semakin memudahkan kami dalam melakukan pengelolaan sampah, khususnya sampah organik. Saya yakin program sejuta biopori di Desa Peliatan akan bisa dijalankan dengan lebih baik lagi,” kata dia.